Aku lebih berantakan dari yang aku pikirkan. Pertengkaran dan kecemburuan Albert yang seharusnya terdengar sebagai aksi yang seksi ternyata sangat menjengkelkan. Terlebih aku harus menghabiskan waktu di kamar untuk menangis. Ini serasa tidak adil bagiku. "Mengapa dia mencurigaiku... Dasar Albert bodoh," gerutuku sambil terisak. Mungkin Emely akan menginterogasi ku habis-habisan jika dia menemukan aku dalam kondisi seperti ini. Beruntung aku mendapatkan libur sehari setelah seminggu penuh bekerja dua belas jam sehari. Jadi hari ini akan kujadikan crying time. Baru kusadari jika kamarku kacau, tisu berserakan. Ini tidak bagus. Kucoba bangkit dan memberikan apartemen ini. Setidaknya aku memiliki kesibukan meski dilakukan sambil menangis. "Hiks ini menyedihkan, aku seperti wanita putus as

