Bab 22

1065 Kata

Siang di hari Rabu terasa begitu panas akibat terik matahari. Walaupun cuaca begitu terik, tetap tak menghentikan aktivitas panas Raffa dan Kayla. Suhu kamar meningkat drastis. Tubuh polos mereka mengkilat karena keringat yang bercucuran. Tapi, Raffa masih setia menggerakkan tubuhnya. Memberikan nafkah bathin untuk istrinya. Kayla menikmati semuanya. Mengerang, mendesah. Mengekspresikan rasa yang diterima. Rambutnya yang terurai terlihat acak-acakan. Berantakan di atas bantal. Namun, itu malah jadi terlihat seksi di mata Raffa. Pengantin baru yang sedang hangat-hangatnya, juga jiwa muda yang menggelora. Membuat mereka selalu haus akan sentuhan. Apalagi, ditambah pemikiran tak ada yang salah yang sudah tertanam di kepala mereka. Jelas, mereka tak merasa melakukan kesalahan. Sebab, mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN