15. Siapkah Aku dengan Status itu?

1059 Kata

Malam pun membayang. Pagi yang selalu dinanti sebagian pencari rizki hadir kembali. Kondisi ibu masih saja sama. Semalaman saat aku berjaga tak ada progres berarti. Tubuhku mulai terasa lelah. Pergi tanpa persiapan membuatku lupa membawa baju ganti. Kucium lengan yang sejak semalam menguarkan bau tak sedap. Aku tetap mandi hanya saja masih menggunakan baju yang sama. Pintu kamar inap ibu terbuka. Perawat mengecek kondisinya dan tak lupa menguatkanku untuk tabah. Aku cukup membalas dengan senyum. “Mari, Sus,” ucap Martia yang tiba-tiba datang saat pintu kamar inap ibu masih terbuka. Perasaan lega datang membasahi jiwa. Setidaknya masih ada sahabatku yang tak pernah alpa memberi dukungan. “Kamu gak buka toko, Mar. Jam segini udah datang?” tanyaku saat perawat sudah benar-benar pergi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN