25. Sakit yang Terus Membelit Tarikan Napas

1434 Kata

Tak butuh waktu lama untuk menemukan kerudung pesanan ibu. Setelah memastikan kualitas serta harganya sesuai dengan uang yang kubawa, aku kembali ke rumah sakit. Ibu sedang duduk dengan tubuhnya tersandar pada tempat tidur khusus pasien itu. Selang oksigen di hidungnya juga sudah tidak terpasang. Sepertinya perawat datang dan membantu ibu melakukannya. "Ini Amira dah bawa kerudungnya, Bu," ujarku seraya melangkah ke sisi tempat tidur ibu. Ibu hanya mengangguk. Tatapannya masih saja kosong. Seperti orang yang benar-benar menantikan sesuatu. "Warna tosca, Bu. Ibu suka, 'kan?" Kurentangkan jilbab model bergo itu. Berharap ibu bisa menerima dengan senang. "Makasih, Mir." Aku tersenyum puas. "Amira pakaikan, ya, Bu?" Ibu pun mengangguk. Segera kupakaikan kerudung itu. Ibu tampak sang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN