21.Titik Balik

1536 Kata

Getar ponsel membangunkanku. Mengembalikan kembali kesadaran. Buru-buru aku meraihnya. “Ya. Gimana, Mar?” tanyaku sembari duduk. Amira! Kamu lupa kalau nitipin Ibu ke Mas Arhab? Udah jam berapa ini? Suara Martia terdengar panik. Kulihat sebentar layar ponsel untuk mengecek penanda waktu. Sudah pukul empat sore dan aku terlelap selama itu. Mati, aku! “Aku benar-benar lupa, Mar. Aduh gimana ini?” Lah, payah kamu, Mir. Mas Arhab WA aku nanyain kira-kira kamu balik jam berapa? “Iya. Tadi pagi aku bilang bakal balik siang. Tapi ini udah jam empat, Mar. Aku gak mungkin berani buat balik,” terangku. Empat jam waktu perjalanan dan menjelang malam terlalu berbahaya. Ya udah, WA dulu gih, apa gimana. Bilang kamu gak bisa balik. Nanti biar aku yang jagain ibu kamu. Dengan baik hati Martia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN