Sementara para raja dan Tuan Archen sedang menghabiskan waktu di luar, di dalam kamarnya Tenebris masih memadu cinta. Pria itu menghabiskan waktunya bersama sang istri, bahkan sesekali ia mengecup lembut bagian pipi istrinya. Cahaya kamar itu begitu redup, beberapa buah lilin menjadi penerang, dan tersimpan rapi di atas meja. Entah harus dari mana ia memulai permainan malam ini, hatinya berteriak jangan, tetapi otak dan nafsu terus mendorongnya untuk maju. Tenebris menjadi bimbang, ia bingung harus melakukan apa. Sedikit menarik napas, Tenebris memberanikan diri menyentuh bagian p******a istrinya. Ia meremasnya perlahan, menikmati gundukan kenyal yang benar-benar pas untuk dirinya pegang. Pria itu menatap wajah cantik Lux yang masih terlelap, begitu cantik, pahatan yang s

