(Tujuh)

1518 Kata

Raras mengusap keringatnya, dia melakukan olah raga kecil di pagi hari, dia tidak ingin sedikit pun lemak menggumpal di bagian tubuhnya. Raras mendecih malas, saat Andini mendekatinya dengan senyum mengejek, dia benar-benar menampakkan siapa dirinya saat ini. "Selamat, Ras," katanya tidak tulus. "Atas?" jawab Raras menggulung rambut panjangnya. "Kudengar kau sudah menikah." "Ooh... itu, ya, terimakasih." Raras tidak tertarik untuk melanjutkan pembicaraan. "Aku kagum denganmu, Ras, seleramu begitu rendah, menikah dengan laki- laki miskin dan cacat." Senyum mengejek kembali terbit di bibirnya. "Yang menikah itu aku, Kak, kakak tidak perlu repot-repot untuk memikirkan." Raras mendongak, meneguk air mineral ditangannya. "Bagaimana malam pertamamu?" ejeknya lagi. "Kenapa? Kakak penasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN