two

1528 Kata
sudah 3 hari ini suami sang wanita tidak pulang kerumah. hal itu membuat sang wanita kembali merasakan kesedihan . apakah setidak ingin nya sang suami tinggal bersamanya sehingga pulang kerumah saja dalam sebulan bisa di hitung dengan jari nya. dalam kesendirian wanita itu dia membayangkan kehidupan pernikahan nya selama 3 tahun ini . tidak ada kemajuan dia sudah mencoba berbagai cara tetapi seperti nya sang pria memang tidak menginginkan hubungan ini. hal itu membuat nya bersedih . dia tahu pernikahan ini karena mereka di jodohkan tetapi tidak bisakah sang suami membuka sedikit hati nya. sang suami yang tak acuh pada nya yang tak pernah sekalipun menegur nya dan g**g tak pernah mengatakan apapun kecuali jika dia menjawab pertanyaan sang istri . itu pun dia hanya menjawab tiga kata saja 'ya' 'tidak' 'terserah' sebegitu tidak ingin nya dia sehingga membuka pembicaraan dengan dirinya dia merasa terbebani. selama pernikahan mereka berbicara saja pun hampir tidak pernah . sang suami selalu pergi pagi sekali dan pulang larut malam. bahkan kadang tidak pulang berhari-hari. bahkan mereka tidak pernah jalan berdua atau pergi berdua , jika mereka pergi berdua itu pun hanya ketempat mertua nya , dan atas paksaan mertuanya untuk membawa dirinya juga. walau pun begitu dia selalu melayani suami nya dengan tulus dia selalu melayani suami nya dengan baik . dari sarapan , makan malam baju dan keperluan mandi sang suami selalu dia sediakan. tidak peduli sesedih atau pun sekecewa nya dirinya dia tidak pernah meninggalkan kewajiban ya. hari ini mas Danu pulang seperti sebelumnya dia akan menyiapkan segala keperluan sang suami. dengan hati gembiranya sang wanita dia sampai bersenandung. Danu satu nama yang telah mengisi hati nya walaupun yang ia terima adalah sebuah rasa sakit. Danu Pradipta Nugraha nama sang suami yang selalu ia sebut dalam setiap nafas nya. walaupun ia tahu sang suami mungkin saja tidak pernah mengetahui nama nya. peria berumur 29 tahun dan seorang boss di perusahaan nya menggantikan ayah nya yang telah pensiun. lelaki tampan dengan segudang pesona yang di miliki. ia tahu sang lelaki menikah dengan nya karena balas Budi , bagaimana mungkin sang tuan mempesona mau menikah dengan nya si wanita buruk rupa. jika mengingat nya dia hanya bisa terkekeh sedih . dia hanya bisa menguatkan hati dan selalu berfikir suatu saat suami nya akan berubah.tetapu dia tahu semua itu tidak akan terjadi itu hanya keinginan semu nya semata. hari yang mendung dan sedikit rintik hujan membuat hawa menjadi dingin . sang wanita yang sejak tadi telah selesai dengan kegiatanya duduk dengan manis di ruang tamu dengan pintu terbuka. dia tahu angin saat ini begitu kencang dan membuat tubuh nya menggigil kedinginan apalagi dengan keadaan nya yang kurang sehat beberapa hari ini membuat nya lebih merapatkan kan lagi kardigan rajut yang di pakainya saat ini. sang wanita saat ini memakai pakaian panjang sampai di bawah lutut dengan lengan panjang ditambah syal berwarna coklat muda yang menggantung di leher cantik nya ditambah cardigan rajut yang senada . penampilannya saat ini membuat nya terlihat seperti wanita penyakitan yang di dukung dengan wajah pucat nya. dia hanya terkekeh , 'bukankah dia memang sedang sakit , sakit di hati tepat nya' tak lama mobil sang suami terlihat di depan pintu . itu membuat sang wanita berdiri dari duduk nya untuk menyambut sang suami. pria dengan balutan jas formal keluar dari mobilnya dengan gagah . gurat Tan lelah terpancar dari wajah tampannya. "mas sudah pulang?bagaimana perjalanan nya ?apakah melelahkan?" tanya sang wanita sambil tersenyum kepada sang suami. sang suami hanya melihat sang istri tanpa berniat menjawab dia terus melenggang masuk kedalam rumah sambil melirik dingin sang istri. sang wanita hanya tersenyum pedih melihat nya . dia sudah terbiasa tetapi mengapa tetap saja terasa sakit di d**a. dia mendongakkan kepala ke atas agar air mata yang akan jatuh ini tidak jadi menjatuhkan kristalnya. seberapa berusaha nya dia untuk tidak menangis pada akhirnya dia menangis juga. seperti halnya pada sang suami seberapa keras nya dia berusaha tetapi jika dia hanya melakukanya sendiri itu akan sia-sia. dia hanya bisa menghapus airmata nya lalu mengHela nafas . "kamu kuat , kamu wanita kuat . ayo jangan menangis." semangat nya dalam hati. saat dia sedang menyiapkan makan malam di meja . sang suami sudah turun dengan rambut basah yang menandakan dia sudah mandi dan terlihat lebih segar. sang suami duduk di meja makan sang istri langsung bergegas menyiapkan makanan di piring sang suami . semua hidangan di meja adalah makanan ke sukaan sang suami . mereka duduk berdua , selesai makan sang suami yang ingin beranjak di hentikan dengan sebuah suara yang sangat merdu menurut nya. tetapi saat sadar Suara itu dari mana berasal dia hanya menatap dingin sang pemilik. " mas .." "3 hari lagi adalah hari pernikahan kita.mama akan membuat acara di rumah nya bisakah mas datang nanti?" pinta nya penuh harap. "tidak" itu adalah jawaban yang iya dapat bahkan tanpa sang suami berfikir sejenak . "kenapa mas?" "kalo saya bilang tidak yah tidak.titik."ucapnya tegas. "apanya yang tidak!!" ucapan yang tegas itu membuat keduanya terlonjak kaget. "mama.." ucap keduanya serempak. "mama membuat ini untuk kalian , mama ingin kamu juga datang tidak ada bantahan!" ucapnya tegas. setelah mengatakan itu dia melihat kearah menantu nya tersayang dengan senyuman di wajah nya . sang pria yang melihat hanya mendengus. "sayang ...ini mama menyiapkan gaun untuk mu , karena mama tahu suami mu yang arogan itu tidak akan mungkin membelikannya untuk mu."ucap nya sambil melirik sinis sang putra. "mama gak perlu repot begini " "tidak ada yang repot buat kamu." ucapnya sambil memeluk sang menantu. setelah itu sang ibu mertua pamit untuk pulang.sebelum dia pergi , dia lirik pada putra nya dan berkata dengan tegas. "mama gak mau dengar bermacam alasan mu . datang atau jangan pernah panggil saya dengan sebutan mama lagi!!." ucapan ibu mertua itu membuat keduanya kaget. "mama.."panggilan lirih itu membuatnya mengalihkan atensi nya dari sang putra semata wayang. "tenang sayang mama akan menjaga mu" ucap nya dengan lembut seakan dia tahu semua hal yang terjadi di rumah ini. setelah kepergian ibu mertuanya dengan di antar mereka berdua sampai depan pintu. sang suami mengeluarkan suara bass nya. "apakah kamu sudah puas sekarang?" tanya nya dingin. "apa maksud mu mas?" "puas kamu sudah membuat mama memaksa ku untuk hadir di acara s****n itu!!"bentak nya. "tidak mas , bukan aku.."ucap nya dengan Sura lirih dan hampir menumpah kan air matanya. " s****n kamu!!! kamu pikir air mata s****n mu itu bisa membuat ku luluh!!cuihh!." perkataan suami nya ini membuat nya tersentak kaget sambil meneteskan air mata nya. sebegitu tidak sudi nya sang suami dengan pernikahan mereka selama ini.dia melihat sang suami berkacak pinggang dengan wajah memerah marah . "mas.."ucap nya lirih. mendengar suara itu membuat kemarahannya menjadi . dia bergerak ke tempat si wanita berdiri lalu mendorong nya sampa membentur pintu di belakang nya. hal jni menyebab kan sang wanita terhimpit dan dagu nya di cengkram kuat oleh sang suami. "tutup mulut kotor mu itu!!jangan mengucapkan sepatah kata pun!aku sungguh tidak sudi kamu panggil dengan sebutan itu!kamu puas sekarang ?seluruh keluarga ku membela mu , apa sih bagus nya dirimu dari luar atau pun dalam semua terlihat busuk di mata ku!" ucap nya dengan di akhiri dengan cemoohan. hal itu membuat sang wanita kembali meneteskan air mata dia menatap sang suami dengan hati terluka. "serendah itu kah aku Dimata mu mas , apa menurut mu aku perempuan seperti itu. jika dulu kau jujur pada ku jika kau tidak menginginkan pernikahan ini aku pasti akan membatalkan ya."ucap nya dengan lirih karena sang suami masih mencengkram dagu nya. "dan membuat mu seperti wanita yang paling tarsakiti gitu." ucap nya terkekeh sinis. "apa beda nya dengan sekarang , bukan kah aku juga yang tersakiti mas . apa salah ku sehingga kau begini pada ku?" ucap nya terisak sedih. "jangan perlihatkan pada ku muka sedih mu itu kami pikir aku akan tersentuh!"ucapnya dingin. sang wanita bersedih , dia mencoba mengulur kan tangan nya ke wajah sang suami walau pun dia tahu sang suami sangat membenci itu. sambil membelai wajah sang suami dia berkata dengan lirih. "mas.." plak karena perbuatanya itu sang suami kembali murka dengan di penuhi dengan amarah dia menampar istri nya begitu kuat hingga mengeluarkan darah di sudut bibir nya. "jangan menyentuh ku dengan tangan kotor mu s****n !!"marah nya "aku jijik dengan mu" ucap sang suami dengan dingin. sang suami pergi begitu saja menuju kamar nya . di sepanjang anak tangga menuju kamar nya dia masih bisa mendengar tangisan sang wanita . sepersekian detik wajah sang pria menunjukan ekspresi penyesalan tetapi dengan cepat kembali menunjukan ekspresi kesal nya . dengan cepat dia menuju kamarnya dan menutup pintu dengan keras. si wanita yang mengetahui suami nya sudah hilang di balik pintu kamar nya . perlahan dia mengusap perut nya yang sedikit menonjol di balik baju kebesaran ya. " apakah kamu senang nak? mama sudah menuruti keinginan mu untuk menyentuh wajah papa." kata nya dengan senyuman di balik kesedihannya. "mama juga senang melakukanya , walaupun mama tahu ini yang akan di dapat kan mama." "kemarahan papa mu, jangan sedih dia tidak marah dengan mu . dia sedang lelah karena pekerjaannya." ucapan itu entah untuk anak nya atau dirinya sendiri dia hanya bisa menangis sambil memeluk dirinya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN