Lupa

1040 Kata
Di Rooftop Cafe terdengar suara berisik lima remaja yang tengah bersenda gurau. Lebih tepatnya tiga remaja laki-laki dan sisanya hanya diam melihat. Mereka Eros, Leo, Vulcan, Alex dan Theo. Sepulang sekolah mereka memang biasa berkumpul disini, tempat yang sudah mereka jadikan markas. Tak akan dimarahi oleh sang pemilik cafe karna cafe ini dimiliki oleh kakak pertama Leo. "Lo berdua kenapa dari tadi diem mulu kayak nahan boker." Alex bingung melihat kedua temannya sekarang. Memang mereka makhluk yang irit bicara, tapi sekarang mereka bahkan tak mengeluarkan satu katapun. "Adik gue sakit." Ucap Vulcan singkat. "Iya, tadi tangan Freya sampe merah gitu kan?, gimana keadaannya." Leo melihat sendiri tadi semerah apa tangan Freya. "Dia dibawa ke Rumah sakit tadi sama nyokap, takutnya kenapa-kenapa kulitnya." "Aduh kasian banget kalau sampe berbekas, ntar ga mulus lagi." Theo langsung saja mendapat tatapa  tajam dari Vulcan dan Eros. "Lo kenapa?, khawatirin Freya juga?" Eros menghela napasnya panjang. Sedari tadi pikirannya kacau. "Venus suka sama gue." "Lah emang, terus kenapa?" Mendengar ucapan Alex membuat Eros menatap pria itu tajam. Ia tak nenyangka kalau Alex sudah mengetahuinya. "Lo tau dari mana?" "Kan Venus suka kasar sama Freya gara-gara deket sama lo, jadi manusia ga peka banget. Udah keliatan kali dari awal dia masuk SMA kalau dia suka sama lo." Eros tak yakin dengan jawaban Alex, karena ia mendapat informasi yang berbeda dari Vulcan. "Ga bukan karna itu." Semua orang menatap Vulcan sekarang meminta penjelasan lebih. "Emang dari dulu dia ga suka Freya, Freya deket sama siapapun Venus ga suka, bahkan Mars sama gue juga." Vulcan tau Venus menyukai temannya tapi entah kenapa ia berbohong sekarang. "Tapi tadi dia bilang ke gue mau move on, maksudnya apa dia bohong?" Eros makin tak paham dengan gadis itu. "Mungkin, jaga aja Freya gue takut Venus malah lebih ngelunjak." Setelah mengatakan itu Vulcan meninggalkan Rooftop. Sementara dirumah Venus tengah santai memasukan kakinya kedalam kolam. Venus sangat suka bermain dengan air, apapun itu yang penting ada airnya. Dia suka hujan, suka pantai, suka kolam, suka danau intinya semua yang ada airnya. Tapi kegiatan santainya itu terganggu saat melihat Freya yang duduk tepat disampingnya dan ikut mencelupkan kaki. "Kak Freya boleh nanya ga sama kakak?" Venus menatap tangan Freya yang dibalut perban, setaunya kuah bakso tadi tak terlalu panas tapi kenapa tangan Freya harus diperban seakan terkena air mendidih. "Tadi kakak ngomong apa sama kak Eros?" Freya bertanya dengan nada pelan, dia takut Venus akan memarahinya. "Gue janji sama dia ga bakal ganggu lo." Jawab Venus enteng, tatapan Venus sekarang sudah berpindah pada kakinya yang tengah bermain air. "Kak Eros ga ngomong kasar kan sama kakak?" Freya takut memarahi kakaknya, karena Eros memasang wajah datar bahkan mengeluarkan aura dingin saat kembali. "Ga, lo tenang aja gue ga bakal ganggu lo sama Eros lagi gue udah move on, lo santai aja." Setelah mengatakan itu Venus berdiri dan hendak meninggalkan Freya. "Kok kakak ga bilang sama aku kalau kakak suka sama kak Eros." Venus seketika terdiam, bukannya seharusnya mereka sudah tau kalau seorang Venus menyukai Eros. Tapi sekarang kenapa gadis didepannya menanyakan hal itu. "Kalau kakak suka sama kak Eros, Freya bisa ngejauh kok dari kak Eros. Maaf kalau Freya juga suka sama kak Eros tapi Freya ga masalah kok kalau kakak minta Freya buat ga suka lagi sama kak Eros." Venus makin bingung, kenapa jadi seperti ini. "Ga perlu, gue udah punya cowok lain." Ucap Venus asal meninggalkan Freya. Venus terus memaksa otaknya bekerja mengapa Freya tak tau kalau ia menyukai Eros, lebih tepatnya Venus yang asli menyukai Eros. Venus mendudukan diri dibalkon kamarnya masih memikirkan apa yang terjadi. Tok tok tok Venus belum menjawab ketukan tersebut tapi pintu kamarnya sudah terbuka dan memperlihatkan sosok Vulcan disana. Vulcan langsung saja mendudukan dirinya tepat disamping Venus dan menatapnya tajam. "Apa yang lo bilang ke Eros?" Tak ada jawaban dari Venus. "Maksud lo move on apa?, udah gue bilang simpan perasaan lo rapat-rapat, kenapa lo bilang ke Eros lo suka dia?" Vulcan sedikit tersulut emosi sekarang, Venus telah melanggar janjinya. "Maksud lo apa?, gue suka sama Eros semua orang udah tau kan, kenapa sekarang lo marah?" Venus kesal ia belum juga mendapat jawaban dari otaknya, ia masih mencoba mengingat alur novel. "Besok gue ga mau tau lo bilang sama Eros lo salah ngomong dan ga ada bantahan." Vulcan beranjak meninggalkan Venus yang tersulut emosi. "EMANG KENAPA GUE HARUS NGOMONG KAYAK GITU, GARA-GARA FREYA SUKA SAMA EROS IYA?, DIOTAK LO CUMAN ADA FREYA YA?, GUE YAKIN NAMA GUE GA PERNAH TERLINTAS DIOTAK LO SEDETIK PUN. OKEH GUE AKAN LAKUIN APAPUN MAU LO." Venus benar-benar emosi. Ia langsung saja menutup pintu dengan kasar dan menjatuhkan tubuhnya dikasur. Venus tak habis pikir mengapa ia memiliki kakak seperti itu. Kakak yang tega-teganya mengesampingkan perasaan adiknya untuk adiknya yang lain. Apa salahnya kalau Venus menyukai Eros, perasaan tak bisa dipaksa bukan?. Dan sekarang Venus dipaksa memendam perasaannya hanya karena Freya menyukai Eros. Sungguh Vulcan b******n. Mengesampingkan Vulcan sebentar, Venus kembali pada masalah awalnya dimana Freya tak tau kalau Venus menyukai Eros. Vulcan saja tau perasaan gadis itu. Semua masalah ini membuat otak Venus berdenyut. Venus beranjak mengambil buku dan pensil dari lemari bukunya, mendudukan dirinya kembali di balkon kamar. Masalah 1. Venus ga pernah tidur di novel 2. Venus ga punya alergi stroberi di novel 3. Venus suka stroberi 4. Mulut gue ngomong sendiri (agak ngeri) 5. Freya ga tau gue suka Eros 6. Vulcan nyuruh gue mendam perasaan Tiba-tiba Venus tersadar akan sesuatu. Ia sagera mencoret nomor lima beserta isinya. "Mampus-mampus gueeeee, kok bisa lupa sih plot sepenting itu. Mati lo Venus matiiiii, Belum seharusnya lo bilang, Ceritanya belum sampe situuu." Venus menggerutu seraya memukul kepalanya. Ia lupa bahwa Eros dan Freya adalah manusia paling tidak peka sedunia. Wahai penulis mengapa kau menciptakan tokoh seperti itu. Dinovel jelas tertulis Eros hanya tau Venus tak suka pada Freya. Itu kenapa Venus suka berperilaku kasar pada Freya. Eros mengira seperti itu karna Eros juga melihat Venus memarahi Freya saat Freya ingin pulang dengan Mars dan Freya juga mengira hal yang sama. Eros akan mengetahui kalau Venus menyukai dirinya saat novel sudah berada di bab-bab akhir karena Venus mengatakannya sebelum dirinya bunuh diri. Venus merasa ia sekarang tengah menggali kuburannya sendiri. Ia tak tau lagi apakah novel ini akan berjalan dengan semestinya atau tidak.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN