51. Ternyata

737 Kata

Bagaimanapun sulit untuk melupakan segala yang terjadi sejak lama. Kenangan demi kenangan silih berganti di ingatan, rasanya Reyea ingin memeluk Erick saat itu. Namun jika mengingat segala keburukan dan rasa sakit yang di berikan membuat Reyea mengurungkan diri. Meski ia memaksa hatinya untuk kuat, tetapi kapan saja hatinya bisa remuk. Tak semudah yang orang katakan, karena rasa sakit dan sayang berdampingan membuat Reyea semakin kesulitan. Air mata itu kini mengalir deras, pantulan dirinya di kaca begitu kacau. Dokter mengatakan, untuk Reyea tidak begitu stress dan kelelahan nyatanya kini ia begitu depresi dan psikisnya amat lelah. Reyea mengelus perutnya dengan sayang, merasa gagal menjadi ibu. "Maafkan mama nak, menjauhkanmu dari papa." Lirih Reyea "Reyea." Wanita itu terkejut, lal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN