17. Kehangatan

1631 Kata

Erick baru bisa menjenguk dan menemani istrinya dimalam hari, walau tak enak hati ia tetap memantapkan diri untuk mendampingi. Rasanya seluruh badan Erick seperti baru saja di pukul dengan kayu besar, kejadian tadi pagi membuatnya tak memiliki energi untuk menjalani malam hari. Matanya terkantuk-kantuk menemani Reyea, mertuanya bisa saja melihat ia yang lagi-lagi tak becus dalam menjaga anaknya. Jika Keuda orang tua tersebut tak memiliki pertemuan dengan rekan kerja mereka. Reyea masih terjaga, matanya melirik suaminya yang dengan susah payah menahan kantuk. Ia sebenarnya tak tega melihat Erick harus bersusah payah menjaganya namun jika mengingat sikapnya kemarin malam, membuat ia ingin menangis. "Kenapa tidak tidur sayang?" Wanita itu menggeleng pelan. Lalu menatap kosong kearah depa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN