Hari semakin gelap. Koridor pun mulai nampak gelap walau beberapa murid masih sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Tugas merapikan makanan di kafetaria. Mengatur meja untuk tempat tidur sebentar malam. Dan juga anak-anak cowok yang masih mengotak-ngatik laptop berusaha mencari jaringan. Syahir berdiri di koridor dengan Romeo yang mendadak menempel padanya sedari tadi. Dengan Erisa yang mengekor membantu pemuda itu mengambil selimut di UKS untuk dipindahkan ke aula. "Selimutnya kurang. Murid di sini itu hampir 600 orang, selimut yang tersedia cuma 150 begini. Gimana mereka pakenya. Berbagi?" Tanya Romeo dengan mengerjap polos sembari masih melipat selimut di atas meja yang mereka atur di depan koridor. "Satu selimut buat berdua," balas Syahir lalu melirik pelan anak-anak yang mengang

