Pilihan yang sulit

1794 Kata

Pemuda berkacamata bening itu terlihat  melangkah santai dengan mengerjapkan mata sayu. Kepalanya tertoleh pelan ke samping, alisnya terangkat saat melihat beberapa murid melangkah cepat menuju aula menyambut para tamu festival di sekolahnya. Tangannya bergerak kecil menyisir rambut gelombangnya dengan tangan sembari kembali melangkah menuju UKS untuk bertemu dengan kakak tirinya yang katanya sedang di rawat di sana karena sempat tumbang. Mungkin efek perkataannya tadi. Apalagi omongannya memang terlalu sensitif untuk didengar. Namun, memang itu tujuan pemuda itu. Memusnahkan semua orang yang terlalu ikut campur dan berusaha merusak rencanya. Orang-orang yang selalu bertindak sok bijak dan dewasa, padahal mereka tidak tahu apa-apa. Mereka hanya ingin unjuk diri agar terlihat baik di depa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN