Dua hari sebelumnya. Azhell membunyikan klakson agar mobil yang berada di depannya minggir. Mata Ammah membulat saat melihat mobil Agra. “Abang.” Agra terlihat dari jendela mobilnya yang setengah terbuka. Setelah mobilnya menepi, mobil Azhell meluncur keluar. Mata Ammah kembali teduh. Dirinya akan sangat merindukan Agra nantinya. “Apa Kakak jujur?” Ammah sedikit tidak suka dengan Azhell. Azhell menatap Ammah dari kaca spion. “Kamu tidak percaya? Aku kakak angkatmu dan orangtuamu mencarimu, Ammah.” Ammah memalingkan wajahnya ke luar. Semoga saja lelaki ini jujur terhadap dirinya. “Kita akan menuju bandara.” *** Satu jam kemudian. Ammah sampai di bandara Balikpapan. Tidak butuh waktu lama untuk menempuh kota minyak dari kota intan. Begitu sampai, Azhell mempersiapkan alphard p

