Bagian 38

564 Kata

Tidak terasa, kehamilan Rahma menginjak sembilan bulan. Sekarang dirinya sedang berada di salah satu rumah sakit bersalin d Banjarmasin. “Jadi, kata dokter kapan baby bisa, keluar Mah?” tanya Hadfah. Ammah yang sedang berbaring menjawab, “Kemungkinan nanti malam atau besok, Umi. Ammah juga sudah memutuskan untuk melahirkan secara normal.” Hadfah yang sedang mengupas apel untuk Ammah mengangguk. “Kamu tahu, Ammah? Baru kali ini, Agra bahagia. Semenjak perceraian kami, dia dan Wesh hidup mandiri sejak usia lima belas tahun.” Umi menyuapi Ammah potongan apel yang sudah dikupasnya. “Iya, Umi,” sahut Ammah singkat. Ia tidak tau mau berbicara terlalu banyak karena perutnya terasa sakit. “Umi, mau buang air.” Dengan sigap, Hadfah membantu Ammah. Ia menuntunnya menuju toilet. Namun, belum s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN