~kaivan
Gue sedang mendengarkan kepala sekolah yang sedang menyampaikan amanat dengan tenang,dan gw lumayan senang karna upacara hari ini sangat tenang dan damai tidak ada suara sedikit pun dari peserta hanya suara kepala sekolah saja yg terdengar.
Gw menyukai situasi seperti ini tenang dan damai karna gw bukan orang yang senang dengan hal2 yang berisik tapi juga ngak benci.
"baiklah hanya itu saja yang dapat bapak sampaikan semoga kalian semua betah dan dapat mengukir prestasi di sma acies kebanggan kita ini.dan selama datang di sma acies"kepala sekolah selesai memberikan amanat
Saat itu gue baru ingat kalo daftar nama peserta mos dan juga panitia pembimbingnya ketinggalan di ruangan osis,gue pun memutuskan untuk kembali ke ruangan osis.
Sebenarnya gue bisa aja menyuruh anggota osis untuk mengambilnya tapi gue bukan orang yang suka memerintah anggota untuk melakukan sesuatu yang masih bisa dikerjakan sendiri.karna bagi gue ketua itu harusnya mengayomi anggotanya bukan hanya memerintah aja.
Gue pun sampai di ruang osis,gue langsung membuka pintu dan pergi ke sebuah pintu berwarna putih dengan tulisan ketua osis terpampang jelas.sekedar info ruangan ketua osis emang terpisah jadi ruangan osis di sma acies itu ada 3 ruangan
Pertama ruang rapat,kedua ruangan penyimpana(menyimpan berkas2,kertas dan barang2 penting milik anggota osis) dan ketiga ruangan gue(ruangan ketua osis).
Gue pun masuk ke ruangan bisa di bilang ruangan ini lumayan besar dan tentunya nyaman.begitu masuk gue langsung pergi ke meja yang ada tulisan nama di atas mejannya kaivan dexter acies(maksud itu tulisan yang biasanya ada di kantor2 kayak direktur perusahaan ada tulisan di atas meja nya kayak gitu?)
Gue pun langsung duduk di kursi dan membuka laci meja dimana tersimpan daftar nama peserta mos tahun ini,setelah itu langsung saja gue bergegas ke lapangan karna sejak tadi sudah terdengar suara faroh memangil-mangil nama gue
Jarak dari ruangan osis ke lapangan itu ngak terlalu jauh,saat gue tiba di lapangan dan melihat faroh sudah memberi tanda seperti mempersilahkan gue untuk maju,saat berjalan menuju tengah lapangan gue mendengar banyak peserta mos yang berbisik-bisik tentunya tentang gue.itu udah menjadi suatu hal yang biasa bagi gue (iya sih yang ganteng)
"eh itu anak dari kelurga acies yaa,pemilik sekolah ini dong"
"bukan cuma pemilik sekolah ini aja tapi juga pewaris tunggal semua kekayaan keluarga acies kan.ih pengen den di jadiin pacar"
"iya kalo jadi pacar dia pasti enak kan kaya eh denger2 dia juga ganteng banget"
"iya bener tapi pernah denger kabar dia itu belum pernah pacaran"
"iyalah dia kan nungguin gw.karna gw yang bakalan jadi pacarnya"
Gue ngak terlalu memikirkan bisikan-bisikan itu,karna udah terbiasa juga dengan hal seperti itu.bukannya sombong tapi memang dari kecil gue sering mendengar hal-hal seperti itu mungkin karena terlahir di keluarga acies juga ditambah dengan kejeniusan dan ketampanan gue.
"katanya bukannya sombong..itu mah lo nyombong kali?"autor
"iri aja lo tor..gw tau gw emang sempurna tapi jangan iri dong"kaivan
"heh bambank..gw siksa lo nanti bikin emosi aja lo"autor
"ampun tor jangan siksa gw ya..kalo lo siksa gw ntar gw doain lo jomblo loh"kaivan
"tanpa lo doain gw juga udh jomblo kali?"
Back to story
Gue pun berjalan ke podium setelah faroh dan tika memberi kode untuk gue langsung naik ke podium,saat gue sudah berada di podium semakin banyak terdengar para peserta mos berteriak dan menatap gue dengan tatapan memuja yang hanya gue balas dengan tatapan datar tentunya.
Karena jujur bukannya nggak senang dengan semua itu tapi gue udah terlalu terbiasa.ditambah lagi gue juga nggak tertarik dengan para cewek yang berteriak dan bahkan ada yang memberi kedipan dan ciuman jauh ke gue (alias kiss bye muah)
"heh,kai lo ngak homo kan kalo lo homo ngak ada yang mau baca cerita gw nanti kalo tokoh utamanya homo"autor
"yaa kagak lah masa cogan kayak gw homo,lo juga bisa gw pacarin sekarang juga"kaivan
"sorry,kagak tertarik ama ketua osis"autor
"???"kaivan
Back to story
"diam semua"setelah mengucapkan 2 kata itu semuanya peserta mos langsung diam secara serentak(ciah kek pasukan paskibra aja serentak)
Sekali lagi bukannya mau sok-sok an cold,tapi emang begini lah sifat yang gue tunjukin ke semua orang bahkan keluarga dan sahabat gue.sejak kejadian beberapa tahun lalu dan gadis masa lalu yang menghilang secara tiba-tiba (gagal move on ternyata)
Guw pun memulai pidato
"baiklah terimakasi atas perhatiaanya,perkenalkan nama saya kaivan dexter acies saya merupakan ketua osis sma acies,sebelumnya saya mau mengucapkan selamat datang di sma acies semoga kalian nyaman dan dapat mengukir prestasi.baiklah saya akan menjelaskan kegia-"saat sedang berpidato ucapan gw terpotong oleh sebuah teriakan
"gila gue lagi ngomong malah di tinggalin duh mau masuk aja susah bener,eh ngak boleh ngatain orang tua kata mama ngak baik duh lupa lagi,tapi gimana lagi tu pak satpam ngeselin banget.ini panitia nya kemana sih capek gue nunggu disini,apa gue manjat pagar aja tapi tinggi banget yang ada rok gw robek,duh gimana ni bikin pusing aja,woy yang merasa panitia osis kesini dong panas ni"
Seluruh penghuni lapangan upacara termasuk Gue sangat kaget dengan teriakan misterius tersebut,bagaimana tidak suaranya bahkan bisa mengalahkan suara toa sekolah saking kerasnya.
Gue pun akhirnya memutuskan turun dari podium dan berjalan ke arah faroh.
"faroh,lo ikut gue"setelah itu gue melihat anggota osis masih terdiam begitu pula dengan peserta mos.wah parah juga ni teriakan bisa menghipnotis semua orang sampai diam gini.
Gue berjalan ke arah bian sahabat gue yang juga merupakan wakil ketua Osis di sma acies.
"bian,lo ambil alih.umumin pembagian kelas sama langsung bagi panitia perkelas ini daftarnya.kalo udah selesai pembagian kelasnya.panitia arahin peserta mos ke kelas masing-masing"gue memerintah bian karna gue sangat ingin melihat siapa dalang dari teriakan luar biasa itu (kepo yaa pak)
Sesampainya di gerbang gue melihat seorang cewek yang berpakaian sama seperti peserta mos berdiri sambil menyenderkan badannya di gerbang (dah cocok jadi tukang parkir kan?)
Melihat itu gue langsung menghampiri pak tono(satpam sma acies) untuk meminta di bukakan gerbang,berhubung gerbang sma acies itu bukan gerbang manual tetapi menggunakan mesin yang alat pengendalinya terdapat di pos satpam.
"pak tono tolong bukain gerbang dong kayaknya ada peserta mos yang telat"ujar gue
"iya den kaivan,itu dia dari tadi mintak di bukain gerbang tapi yaa ngak bapak bukain,kan kata den kaivan kalo ada yang telat dibiarin aja sampai selesai kegiatan di lapangan"ujar pak tono
"iya pak makasih yaa,ohya pak dia dateng jam berapa tadi?"tanya gue
"jam 7.15 den ini udah bapak catat.ohya den dia juga yang tadi teriak2 bapak sampai kaget suaranya kenceng banget telinga bapak sampe sakit untung nggak b***k"Jawab pak tono sambil ngadu tentang telinganya yang sudah berdengung tak karuan sejak tadi
"ohh..gitu yaa pak,yaudah makasih yaa pak.bisa tolong bukain gerbangnya pak?"ujar gue sedikit kasian dengan nasib telinga satpam yang usianya sudah memasuki kepala lima itu
"jadi bener dia yang teriak,keren juga tu cewek teriaknya bisa sekeras itu"batin gue kagum
Gerbang pun terbuka tapi seperti nya cewek tadi tidak sadar kalo gerbang itu bergerak mau dibuka dan...
Kriettt..jedugh
Cewek tadi jatuh dengan posisi seperti orang berjemur dan faroh yang berdiri di sebelah gue langsung tertawa dengan keras sedangkan gue mencoba menahan tawa sekuat tenaga (ati-ati loh ntar kentut)
Saat cewek itu berbalik gw langsung terteguk dan tidak bisa melepaskan tatapan mata gue dari cewek itu
"cantik"batin gue
Gue juga melihat cewek itu menatap gue lumayan lama hingga akhirnya cewek tadi melihat lengan kirinya dan mencubit lengannya sendiri,gue yg melihat itu tentunya bingung dengan apa yang di lakukannya.
"cantik sih...tapi aneh" batin gue
Gue pun akhirnya melihat ke arah faroh dan berbisik
"lo balik ke lapangan..tanya ke bian lo jadi panitia pembimbing di kls mana,trus sama..."gue menjeda sebentar
"tanya di kelas berapa cewek atas nama birdela afra tavisha nanti kabarin gue"gue pun mengalihkan pandangan dari nametag cewek tadi.
"birdela?bagus juga tapi kok gue kayak nggak asing sama nama itu"batin gue
Setelah faroh pergi gue melihat cewek tadi yang masih terdiam nggak tau juga lagi ngapain mungkin cosplay jadi patung,ia nampak tengelam dalam pikirannya sendiri
"ikut gue"ujar gue ke cewek tadi yang berhasil mengembalikan dia ke dunia nyata,raut wajahnya tampak jelas menyiratkan kebingungan
"hah??..kemana?"tanya cewek tadi tetapi nggak gue jawab pertanyaan cewek tadi,gue langsung aja jalan dan sesuai yang gue harapkan cewek tadi mengikuti gue dalam diam (lagi sariawan mungkin)
Ruang osis
Sesampainya di ruang osis kaivan langsung menuju ruang rapat dan duduk di sofa yang memang di peruntukan untuknya
Afra pun mengikuti kaivan tetapi dia tetap berdiri di depan kaivan yang sudah duduk nyaman di sofa hitam itu,afra tampak melirik ke semua arah melihat ruangan yang asing baginya.
Di dalam ruangan itu terdapat beberapa kursi dan meja panjang yang membentuk lingkaran dan terdapat satu sofa dan beberapa hiasan lainnya,juga terdapat beberapa piala dan sertifikat yang di pajang di tembok
"duh ini di mana sih"batin afra
Di ruangan yang lumayan besar itu hanya ada mereka berdua saja dan sangat sepi tanpa ada percakapan apapun karna mereka berdua diam.afra sibuk dengan pikirannya sendiri dan bertanya-tanya dimana dia berada sekarang,sedangkan kaivan sibuk memperhatikan afra dalam diam.