Keanehan Mbah Parto

1592 Kata

"Innalilahi, nanti aku mau deh ziarah ke makamnya bareng temen-temen," kata gadis itu usai mendengar penjelasan Mbah Parto. "Jangan ajak temenmu yang lagi datang bulan," ucap Mbah yang membuat kami heran bertanya-tanya. "Kenapa, Mbah?" "Intinya gak boleh aja, bahaya." Fany tampak masih penasaran, tapi ia langsung pergi ke kamar. Aku menghela napas panjang, kemudian mengekor Mas Arif yang katanya ingin keluar rumah. Pagi ini lumayan cerah, enak berjemur katanya. "Mas, gimana ya keadaan Sarah sekarang? Aku khawatir penyakitnya makin parah," tanyaku ketika kami sedang bersantai. "Kamu mau jenguk dia? Mbah Parto kemarin udah ngasih tau Mas, jangan sampe kita ke sana lagi," jawabnya. "Hm, mungkin untuk yang terakhir kali. Mas juga ikut biar aku gak sendirian." Ia memalingkan wajah,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN