Velgard berangkat sekolah sendirian. Berdiri di tempat biasa mereka menunggu bus sekolah, karena tidak ada teman untuk mengobrol, menunggu bus yang biasa terasa singkat itu rasanya begitu lama. Padahal ia beberapa kali membuka ponsel untuk mengisi waktu luangnya, tapi karena ia bukan pengguna ponsel, bukan gamers juga, yang Velgard lakukan hanya berulang kali melihat jam pada layar ponsel itu, tentu saja apa yang dilakukannya justru membuat waktu berjalan terasa semakin lama.
Setelah menunggu begitu lama yang rasanya bertahun-tahun, pada akhirnya bus sekolah tiba di hadapannya. Velgard tak membuang waktu, ia buru-buru naik lalu bergabung dengan teman-temannya. Seperti biasa, ia menyapa semua temannya membuat suasana bus menjadi ribut dan begitu berisik.
Sayangnya, untuk hari ini ia tidak berbasa-basi terlalu lama karena ada hal yang ingin dibahas bersama Jace, Edgar sendiri duduk di seberang samping kirinya sementara Jace tepat di samping kaca jendela.
“Sepertinya kau sendirian hari ini.” Jace menyapa dengan mengatakan itu, biasanya Bevrlyne akan bersamanya sehingga ini adalah pemandangan yang jarang dilihat.
“Terlihat aneh?” balas Velgard.
“Tidak juga, hanya terlihat ada yang berbeda saja.”
“Aku juga merasa begitu, sayangnya dia memang tak bisa sekolah hari ini,” balas Velgard sambil memyandarkan punggungnya pada tempat duduk.
“Yah, mau bagaimana lagi. Bev kecelakaan di toilet, wajar kalau dia cedera.” Edgar dari seberang membalas membuat Velgard langsung menoleh ke arah pria itu.
“Kecelakaan di toilet?” gumam Velgard yang seketika merasa heran. Sejak kapan Bevrlyne kecelakaan? Yang ada kemarin adalah ia mengamuk di toilet wanita, apa Edgar sedang bercanda? Atau mungkin hanya pura-pura untuk tak menyinggung kejadian yang sebenarnya? Entahlah, yang jelas Velgard sama sekali tidak membalas.
“Ya, aku sendiri tak menyangka bahwa Bevrlyne bisa seceroboh itu sampai kecelakaan.” Jace membalas. Setelahnya ia berbalik menghadap ke arah Velgard.
“Bagaimana keadaannya? Kemarin kau hanya mengatakan baik-baik saja, tapi setelah kulihat dia tidak berangkat sekolah, aku yakin dia terjatuh cukup keras sampai ada yang terkilir.” Ia mengajukan pertanyaan itu, sekali lagi menanyakan kondisi Bevrlyne saat ini. Velgard segera mengangkat tubuhnya dari sandaran lalu mengangkat kedua tangannya di depan d**a.
“Wait, wait. Kalian sedang membicarakan apa? Siapa yang terjatuh?” tanya Velgard sambil memandang Jace dan Edgar secara bergantian, Edgar yang duduk menyamping menghadap Velgard tampak memasang wajah kebingungan, begitu juga Jace yang sedang memandangnya.
“Kau pura-pura t***l atau sedang bercanda? Kita membicarakan Bevrlyne Drexell adikmu, siapa lagi memangnya?” balas Edgar sambil memiringkan kepala.
“Ya, kita sedang membahasnya, kenapa denganmu?” balas Jace.
“Dia? Tapi Bev tidak jatuh. Kemarin kalian melihatnya sendiri, bukan? Dia berbuat itu seperti sedang kerasukan?” tanya Velgard agak cepat. Ia tak tahu apakah mereka bercanda atau tidak. Tapi melihat reaksi dari reaksi wajah keduanya yang langsung bingung ketika dirinya berbicara seperti itu membuat Velgard sadar bahwa keduanya tidak sedang bercanda.
“Kerasukan apa? Kita melihat dia pingsan di lantai dengan kening berdarah, lalu kau membawanya pergi.” Jace langsung mengungkapkan apa yang dirinya tahu, sungguh sesuatu yang sama sekali tak pernah terjadi.
“Eh?” Velgard tak bisa menjawab apa-apa. Sudah jelas bahwa mereka bukan hanya melupakan kejadian yang sebenarnya, tapi mereka juga diberi ingatan lain yang mana itu sama sekali tak terjadi.
“Nah, maka dari itu kita penasaran dengan keadaannya. Sepertinya dia memang cedera serius bukan?” balas Edgar. Tapi Velgard malah langsung terjerumus ke dalam lamunannya sendiri, ia merasa bahwa ada sesuatu yang membuat mereka seperti itu, lebih tepatnya seseorang. Tapi siapa pelakunya? Apalagi orang itu ada di sekolah dan orang itu pastilah berada di tempat kejadian sehingga ingatan semua orang bisa diubah.
Tapi bagaimana bisa? Lagi pula, hal ini berarti secara tidak langsung memberi tahu bahwa di sekolah mereka juga ada pengguna kekuatan lain selain mereka. Pengguna kekuatan hebat yang identitasnya tidak mereka ketahui.
“Hei, kau mendengarku?” Jace menepuk pundal Velgard, tapi yang ditepuk malah tidak merespons. Maka Jace melambaikan tangan di depan wajah Velgard. “Bung, apa yang terjadi? Kenapa melamun?” tanyanya. Baru setelah itulah Velgard yang tersadar dari lamunanya langsung bereaksi.
“Oh, aku mendengar, kok. Dia baik-baik saja.” Velgard langsung buka suara untuk menjawab pertanyaan itu.
“Baguslah.”
“Oh iya, Jace, soal video yang kau kirimkan kemarin .....” Velgard mengubah topik percakapan segera, ia memang ingin membahas hal ini ketika bertemu dengan Jace. Ada sesuatu yang harus dirinya pastikan, bahkan ia harus mencari mengenai si pengguna kekuatan ini, ia berharap dengan berbicara dengan Jace bisa memberinya satu atau dua petunjuk yang berguna. Meski ia tidak terlalu yakin, tapi tidak ada salahnya ia mencoba.
“Ah, mengenai kecelakaan itu, aku kasihan pada anak-anak Easterwod. Untunglah semuanya selamat.” Jace langsung menyahut, secara perlahan ia memgubah posisi duduknya sehingga ia menjadi menghadap ke arah depan.
“Sangat disayangkan karena aku sudah menunggu waktu lama untuk ini, rasanya kecewa ketika kita sudah bersiap-siap di lapangan lalu tiba-tiba kami mendapat kabar bahwa pertandingan dibatalkan karena tim Easterwod malah kecelakaan.” Edgar tampak kecewa, nada bicaranya jelas mengatakan hal tersebut.
“Nah, benar, aku sendiri kecewa karena pertandingan yang sudah lama kutunggu malah tiba-tiba dibatalkan. Tapi aku jadi khawatir saat mendengar bahwa mereka mengalami kecelakaan.” Jace menyahut.
“Yah, itu sangat disayangkan memang,” ucap Velgard.
“Untung saja kau ada di ruangan hukuman, andaikan saja kau saat itu ada di lapangan.”
“Memagnya apa yang terjadi di lapangan?” tanya Velgard penasaran.
“Orang-orang yang sudah duduk di sana lamgsung kecewa dan sangat marah karena pemberitahuan yang tiba-tiba itu,” jelas Jace. Sepertinya football benar-benar ditunggu dan disukai oleh banyak orang, maka dari itu banyak yang kecewa saat mendengar berita bahwa pertandingan antara Morgana dan Easterwod tiba-tiba dibatalkan, berita itu sendiri begitu mendadak dan mendekati waktu petandingan dimulai.
“Tapi setelah diberi tahu bahwa pembatalan yang tiba-tiba ini disebabkan oleh kecelakan anak-anak Easterwod, akhirnya para penonton bisa mengerti, kemarahan mereka bisa ditenangkan.” Jace lanjut menjelaskan apa saja yang Velgard lewatkan kemarin.
“Katanya bus yang masuk ke sungai itu sampai rusak karena tabrakan keras,” ujar Edgar yang bergabung dalam percakapan, Velgard dan Jace seketika menoleh ke arahnya.
“Ya, kabarnya seperti itu. Ini memang sangat ajaib karena dengan kerusakan seperti itu, tidak ada seorang pun yang menjadi korban di dalam bus. Lebih kerennya lagi, semua tak mendapati cedera serius,” ucap Jace yang menambahkan. Edgar mengangguk pelan.
“Banyak yang mengatakan itu, mereka seperti diselamatkan oleh Tuhan agar tidak ada yang mati muda. Itu suatu keajaiban.” Edgar menimpali.
“Memang sulit untuk dapat dipercaya,” gumam Velgard yang saat ini memandang ke arah depan. Kedua temannya itu mengangguk. “Omong-omong, apakah kalian tahu siapa yang merekam kejadian kecelakaan itu?” Velgard mengajukan pertanyaan itu sambil menoleh memandang kedua temannya itu secara bergantian.
Edgar atau Jace tidak langsung menjawab, bahkan Edgar malah memandang Jace seolah memintanya untuk mewakili menjawab, Velgard sendiri jadi memfokuskan tatapannya pada Jace saat itu.
“Oh, itu didapat dari seseorang yang melakukan vlog di dalam mobil, dia ikut rombongan hendak menonton pertandingan football. Dan ya, kupikir ini bisa dikatakan video itu didapat dengan cara yang benar-benar kebetulan.” Jace akhirnya memberi tahu menjawab pertanyaan yang Velgard ajukan.
Edgar mengangguk sebelum kemudian menambahkan, “Kebetulan dia salah satu murid junior Easterwod.”
“Pantas saja videonya langsung tersebar.”
“Begitulah. Ini memang berita besar.”
“Oh, apa kau mau menjenguk temanmu itu, Jace?” Velgard kembali membahas hal lain. Sebelumnya di dalam pesan, Jace mengatakan bahwa ia mendapatkan video itu dari temannya yang sekolah di Easterwod yang juga merupakan salah satu pemain football di mana ia menjadi salah satu yang mengalami kecelakaan itu.
Jace langsung memggelengkan kepala. “Tidak perlu, Tom tidak memiliki cedera serius, semua anak Easterwod tidak ada yang sampai dirawat inap.”
Mendengar itu, Velgard agak kecewa karena ia sebenarnya ingin ikut untuk mencari informasi lebih banyak mengenai kecelakaan yang terjadi. Tapi jika seperti ini, maka ia tidak bisa pergi karena selain Mike, tidak ada murid Easterwod yang dirinya kenali.
“Oh, jadi memang semuanya hanya mengalami cedera ringan saja.” Hanya itu saja yang bisa Bevrlyne ucapkan sebagai balasan.
“Ya, seperti itulah.”
“Lalu kenapa pertandingan kita harus ditunda sampai seminggu?” Velgard mengajukan pertanyaan lagi. Hal itu membuatnya bertanya-tanya. Kenapa harus selama itu menundanya apabila semua murid yang ada di dalam bus selamat, bahkan tak satu pun dari mereka yang mengalami cedera parah sehingga tidak memerlukan waktu pemulihan yang terlalu lama.
“Untuk penundaan, hal itu dikarenakan Jadwalnya,” ujar Jace yang menjawab pertanyaan itu. “Kedua pihak sekolah harus menyusun ulang jadwal sehingga diputuskan untuk diadakan satu minggu lagi pertandingan dilakukan.” Ia menambahkan. Sekarang menjadi masuk akal mengapa jadwal pertadingan ditunda cukup lama.
“Selain itu, meski para murid tidak mengalami cedera berarti, tapi beberapa di antara mereka ada yang mengalami syok. Kupikir, jika mereka melaksanakan pertandingan lebih awal, maka beberapa dari mereka tidak akan bisa fokus pada pertandingan.” Kini Edgar yang berbicara, ia menambahkan alasan mengenai penundaan pertandingan.
“Normalnya penundaan harus sampai dua minggua atau sampai satu bulan, tapi mungkin saja ada jadwal lain yang diadakan untuk ke depan. Di tambah oktober nanti kita akan mengadakan acara khusus malam halloween.”
“Membosankan memang menunggu selama itu.”
Jace dan Edgar berbicara secara bergantian sehingga Velgard harus bergantian juga menoleh memandang satu persatu temannya itu ketika mereka berbicara. Di dalam bus itu, karena mereka bertiga tidak menjadi sumber keberisikan, maka suara di sana tidak terlalu ribut sehingga mereka masih bisa mengobrol dengan baik.
“Ternyata karena jadwal, kupikir ada anak Easterwod yang memiliki cedera lebih serius sehingga memerlukan waktu satu minggu untuk pulih.” Velgard menggumam pelan seolah mengatakan kalimat itu untuk dirinya sendiri, padahal Jace dan Edgar bisa mendengarnya.
“Yah, dari berita yang kudengar, memang semuanya selamat karena mereka sudah lebih dulu menyelamatkan diri. Kita harap saja kalau itu sungguhan berita yang benar, karena apabila mereka cedera parah, maka kita tidak akan bisa bertanding.”
“Ya, kuharap begitu.”
Setelah itu, pembahasan segera berganti, ketiganya mulai membahas mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan ketika halloween nanti dimulai. Karena Velgard merasa dendam dengan apa yang Sarah Jordan lakukan kemarin, maka ia sudah memantapkan hati untuk melakukan pembalasan melalui acara halloween ini bersama teman-temannya.
Untuk percakapan yang kali ini, mereka sengaja berbicara cukup pelan agar tidak ada telinga yang bisa mendengarkan. Percakapan itu terus berlangsung sampai bus tiba di sekolah.
***