Part 2 insiden 2

1245 Kata
Selama ini aku banyak belajar dari cerita novel yang ada, mereka semakin di benci keluarga karna mereka memiliki pikiran sempit dan tidak terbuka untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan mengubah diri. Tapi setelah semua yang aku lakukan memang gak ada apa apanya di mata mereka, mereka memang gak nganggap aku sama sekali dirumah ini. kalau bisa memilih sekalipun, yang memang gak ada pilihan bolehkah aku berharap sedikit saja setidaknya senyum palsu mereka. Setiap orang pasti punya cita - cita, tapi bagiku itu sama sekali tidak penting dan tak pernah terlintas di benakku. "Tuhan, pagi ini bolehkah Ara berharap? Ara butuh kekuatan saat ini aku merasa udah gak kuat lagi" aurora menangis dalam diam menatap keawan cerah pagi ini. Dia ttidak perlu merasakan kekhawatiran orang melihat dia menangis karna saat ini kelas masih kosong dan siswa yang berkeliaran di sekolah juga masih sedikit kemungkinan besar tidak akan ada orang yang tahu keadaannya saat ini. *** Alvaro pagi ini sangat kesal rasanya ingin sekali membakar  sekolah, jika saja adiknya yang cerewet dan menyebalkan itu tidak berangkat sepagi ini karna piket mungkin saat ini dirinya masih tidur atau sarapan. Untung sayang dek, kalau gak udah abang gibeng kamu "isshhhh" kepalang kesal tak sadar dia meringis sendiri di parkiran. Tanpa sengaja kepalanya menatap ke gedung sekolah jendela paling pojok, "Ya ampun". karna kaget hampir saja dia terjatuh dan tak lama kemudian dia terheran kenapa perempuan itu mengangis pagi hari . "huh" ngapain gue kepoin hidup itu orang', namun rasa penasaran dalam hatinya tak bisa di sangkal karna bukan cuma sekali dia mendapati cewek itu mengis sendirian. Apakah dia tidak punya teman ”tanya alvaro dalam hati. alvaro berjalan menyusuri koridor dengan wajah datar terlalu malas untuk menyapa balik orang orang yang tidak terlalu dikenalnya kemudian menghambatnya untuk sampai di kelas dengan cepat. Sambil meletakkan tas di meja berniat memasukkan tas kelaci akhirnya terhambat  yang sudah sering kali terjadi datang mendengus kesal sekali. Apa hari ini tidak ada hal yang mau bersahabat dengannya? sampai hal sepele pun bisa membuat dirinya ingin memaki . Dengan kesal akhirnya alvaro keluar dari kelas menuju ruang musik. Alvaro mengambil sebuah gitar dan memangkunya, kemudian  memetik gitar "perfec" lagu yang dinyanyikannya saat ini meskipun dirinya belum pernah mempunyai kekasih entah kenapa ia suka lagu ini atau mungkin karna melihat keromantisan ayah dan bundanya. Alvaro mulai mengeluarkan suaranya yang serak serak basah dan berat serta merdu yang penuh penghayatan I found a love for me Darling, just dive right in And follow my lead Well, I found a girl, beautiful and sweet I never knew you were the someone waiting for me'Cause we were just kids when we fell in love Not knowing what it was I will not give you up this time Darling, just kiss me slow, your heart is all I own And in your eyes, you're holding mineBaby, I'm dancing in the dark with you between my arms Barefoot on the grass, we're listenin' to our favorite song When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath But you heard it, darling, you look perfect tonightWell, I found a woman, stronger than anyone I know She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home I found a love, to carry more than just my secrets To carry love, to carry children of our ownWe are still kids, but we're so in love Fightin' against all odds I know we'll be alright this time Darling, just hold my hand Be my girl, I'll be your man I see my future in your eyesBaby, I'm dancing in the dark, with you between my arms Barefoot on the grass, listenin' to our favorite song When I saw you in that dress, looking so beautiful I don't deserve this, darling, you look perfect tonightOh, no, no MmBaby, I'm dancing in the dark, with you between my arms Barefoot on the grass, we're listenin' to our favorite song I have faith in what I see Now I know I have met an angel in person And she looks perfect No, I don't deserve this You look perfect tonight Diakhir lagu Alvaro sedikit megeluarkan senyumnya, ia membayangkan kisah kedua orang tuanya yang sangat romantis dan menyenangkan. Mereka sudah mengenal dari kecil teman bermain lanjut ke Junior high school mereka meresmikan hubungannya dan akhirnya sampai menikah. kadang Alvaro terheran apakah orang tuanya ini tidak bosan ya, yang di kenal dari kecil itu itu aja sampai akhirnya mereka tua masih bersama dan tetap romantis malah seperti orang yang sedang pacaran. Akh ingin rasanya aku kayak mereka uda kenal dari kecil sampai tua tetap harmonis bahkan kekuatan cinta dan saling percaya mereka kuat sekali. Tapi jangan salah sama si bos besar sekalipun sudah saling mencintai sifat cemburu ayahnya itu sungguh membuat kesal setengah mati, masa sama anak sendiri jealous heran deh dengan si ayah. *** Saat akan beranjak dari kursinya untuk cuci muka Aurora di buat heran dengan kelakuan temannya plus sahabatnya ini masih pagi udah jemur gigi kayak menang lotre aja. dengan cuek dan tidak penasaran aurora melanjutkan jalannya menuju toilet cewek dan tidak lupa menguncinya. tidak sadar kalau siratu bully tersebut berada di depan cermin memperhatikannya layaknya predator memperhatikan mangsa mereasa kesal tidak dihiraukan dengan gampangnya ia menyiram aurora dengan air yang sudah di  tampungnya dari wastapel . Dengan kesal aurora membuka pintu toilet dan membantingnya menyembur si pelaku " maksud kamu apa hah? aku jadi heran sama kamu punya etika gak sih, pernah aku ganggu kamu? aku kenal kamu aja enggak". Setelah meluapkan kekesalannya ternyata membuat sang lawan makin emosi dengan kesal ia menjambak rambut aurora dan membantingnya ke wastafel dan belum puas melihat aurora sengsara ia menamparnya bolak balik yang hampir membuat kesadarannya menghilang dan di sisa kesadarannya dan dengan tangan lemas ia memegang kerah bajunya karna sinta hendak membuka bajunya dan akhirnya ia pingsan. Sinta serta antek anteknya keluar dari toilet dengan tersenyum puas tak lupa mengunci toilet dari luar dan membuat pemberitahuan Toilet rusak. "Mampus tuh rasain, muka dia sih bikin kesel banget dan sok banget jadi orang masa gak kenal sama gue munafik bangke, yuk girls kekantin" ajak sinta dengan tersenyum lebar hampir membuat kering giginya. Di lain tempat Deva merasa aneh "kok ara gak balik balik sih bentar lagi guru masuk masa dia bolos gak ngajak ngajak." Dasar deva gesrek kok malah masalah bolos yang lu kesalin, tadi lu gak dia kemana gitu? tanya aruna sambil ngegetok kepala deva. "Kurang tau deh, gue agak sedikit gak sadar tadi tapi muka dia sembab atau mungkin dia lagi menyendiri mungkin ada problem" sahut deva sambil berfikir temannya ini semakin lama tingkahnya aneh gitu kira kira kenapa ya. " mungkin bentar lagi datang dia masa gak denger bel masuk, kan gak lucu gitu bolos sendiri" balas aruna dan seketika meringis karna kepalanya di getok pake kotak pensil. "si oneng tadi sok bilangin gue eh dia sendiri juga gesrek" kesal Deva disambut cengiran aruna sambil merangkulnya berkata "kita kan sehati jadi gak santai dong!!" di akhir kalimat ia mengeplak kepala deva dari belakang. Setelah guru keluar buru buru buru Deva menarik tangan aruna keluar untuk mencari ara karna dari tadi dia tidak melihat keberadaan sahabatnya itu membuatnya khawatir. Deva dan aruna memutari sekolah yang luar biasa luas membuat mereka berdua kehausan dan akhirnya istirahat ke kantin. "gile bener si ara, kemana sih dia? capek gue kelilingin nih sekolah pasti berotot nih betis gue bentar lagi" kata Deva. Akh elu ngeluh mulu dev 'ikhlas gak sih nyarinya ??'' sahut aruna yang mulai sedikit khawatir karna bentar lagi jam istirahat selesai. Dev, kita cari sekali lagi yuk mungkin ada tempat yang gak kita chek tadi lapangan basket indoor, kolam beren- "Tringgg !!. Perkataan aruna terpotong seperti akibat bel masuk.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN