“Untuk bab duanya masih memerlukan banyak revisi,kamu asal memasukkan padahal bab sebelumnya tidak saling terkait. Kemarin saya sudah mengatakan,sebelum memasukkan poin yang ini,”Aydan mengetukkan belpoinnya pada berlembar-lembar kertas dimeja itu,”Perhatikan dulu halaman sebelumnya,masa iya bagian A-nya bahas projectnya sedang berlangsung terus bagian B-nya sudah ke tahap dipakai oleh para karyawan? Kamu pikir masuk akal?” membuka penutup belpoinnya dan mencoret banyak kalimat. Mahasiswa yang ada di depannya hanya bisa pasrah,yang ada di otaknya pasti revisi habis-habisan setelah ini mana jadwal yang di targetkannya untuk sidang tinggal menghitung hari. “Kalau cara kerja kamu begini terus,saya menjamin kamu ikut sidang sekitar 3 bulan lagi.” Sebuah berita mengerikan yang pernah mahasisw

