Jalan-jalan

1449 Kata

Aku yang sedari tadi menunduk, langsung mendongak saat mendengar suara yang begitu familiar memanggil. "Asep," ucapku lirih. Asep turun dari motor, lalu mendekat dan duduk di sampingku. "Kenapa kamu bisa di sini?" Aku memalingkan wajah dan bergegas menghapus jejak-jejak air mata. "Aku tadi ngikutin kamu." Aku menoleh padanya, menatap dengan dahi mengernyit. "Ngikutin dari mana?" "Dari pas kamu masih di jalan kampung. Aku enggak sengaja lihat kalian lagi berdebat tadi. Takut ada apa-apa. Makanya sengaja aku ikutin sampai ke sini." Aku menarik napas dalam seraya memandang lurus ke depan. "Aku enggak apa-apa. Kamu pulang aja." "Ayo bareng." Aku menggeleng. "Aku harus cari kerja. Ogah aku ngandelin dikasih cowok sialan itu lagi. Nanti dia makin ngelunjak dan nginjak-nginjak harga dir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN