Pagi-pagi sekali ketika Aksa bergelut dengan pekerjaannya di ruang kerja yang ada di sebelah kamar utama. Sedangkan Rose yang tadi pamit ke minimarket membeli beberapa kebutuhan untuk sarapan.
Usai mengejarkan beberapa lembar file yang dia periksa dan dikirim kembali ke anak buahnya, Aksa memilih mandi sebelum bertemu dengan Rose.
Menikahi janda bukan sesuatu yang hina, malah dia menikahi Rose malah bangga. Banyak orang yang akan menghina status Rose, tapi Aksa tidak peduli dengan hal itu. Pernikahan itu adalah dia yang jalani, bukan orang lain. Apa yang dikatakan orang lain tidak pernah dia pedulikan.
Keluar dengan penampilan yang sudah rapi, Aksa menarik kursi di tempat makan. Melihat istrinya menuangkan s**u ke dalam mangkuk sereal menu sarapan Aksa kali ini. “Nggak ke proyek saya
