Akhir Perjalanan

1191 Kata

Sebulan kemudian... Di sebuah ruangan kecil di sudut Mario Café, Malia berdiri di depan cermin, mengenakan gaun pengantin putihnya. Wajahnya yang dirias tampak merona, namun matanya memancarkan campuran rasa bahagia, haru, dan sedih bercampur jadi satu. Ia bahagia karena sebentar lagi akan mengikat janji suci dengan Langit, tetapi hatinya terasa perih karena Mario tak hadir di sisinya untuk menyaksikan momen terpenting dalam hidupnya itu. Momen yang dulu sangat dinantikan Mario. Malia meraih foto Mario dalam bingkai yang ia letakkan di meja rias. Ia menatap wajah adik sekaligus pelindungnya itu. Air matanya mulai menggenang. Tiba-tiba, pintu terbuka pelan. Leon, Sang Kakak sudah rapi dengan setelan jas yang membuatnya tampak gagah. Ia tersenyum, masuk menghampirinya. "Kamu cantik sekali

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN