Permainan Keadilan

1322 Kata

Langit hanya perlu waktu beberapa menit untuk menjatuhkan kedua orang itu. Tendangan kerasnya membuat keduanya terpental jatuh ke atas meja, menjatuhkan botol-botol dan gelas-gelas hingga pecah berantakan. Mereka terkapar, tak berdaya. Ia lalu mendekat, memastikan keduanya tak bisa bangun lagi. Saat itulah Rizal masuk dari pintu belakang. "Demian ketemu, Lang, di belakang!" ucapnya. Nafasnya sedikit terengah. Tanpa membuang waktu Langit berlari mengikuti Rizal ke halaman belakang vila. Di sana, ia melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Di atas rumput, Demian terbaring tak sadarkan diri. Kedua kaki dan tangannya terikat erat dan berlumuran darah. Anton dan Binsar sudah berada di sana, memastikan Demian masih bernafas. "Dia masih hidup," ucap Anton, matanya yang semula penuh kekhawati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN