20. Crush on Her?

1572 Kata

Sepulang dari arena billiard, Liona sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Ia bergulingan di ranjang besarnya, membalik tubuh dari kiri ke kanan sampai azan subuh terdengar samar memenuhi gendang telinganya. Sementara di kamar sebelah, Tama sudah mendengkur pulas. Alih-alih mengantuk dan ketiduran, pikirannya malah melayang pada pria songong berkumis tipis yang memberinya kaos, memaksanya mendengar ceramah konyol dan berkata dengan percaya dirinya, bahwa ia akan merindukannya nanti. Hah! Jangan mimpi! Kalau dipikir-pikir, baik Samudera maupun kakaknya, hanya bisa membuatnya naik darah, lama-lama bisa stroke mendadak. Samudera dengan tingkah polosnya yang menolaknya habis-habisan dan Alfaraz dengan tingkah songongnya seperti tidak pernah kehabisan bahan untuk mendebatnya. Liona heran,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN