3

1624 Kata
Baca juga cerita teman-teman Noah. Reiner x Lauryn = Sleeping With the Devil Rex x Lorra = In Bed With The Devil Adelard x Leandra = Sleeping With The Enemy **** Noah terjaga dari tidurnya sedikit lebih lambat dari biasanya. Ia melihat ke samping dan menemukan tidak ada orang di sebelahnya. Ia mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk, mengamati sekitar. Tidak ada lagi pakaian wanita yang berserakan di lantai. Sepertinya Lynn sudah pergi beberapa saat lalu. Tatapan Noah kembali menuju ranjang, terdapat noda darah di sana. Noah seorang dokter, jadi ia jelas tahu dari mana datangnya darah itu. Sebelumnya Noah berpikir bahwa Lynn seperti yang dirumorkan. Wanita yang memiliki pergaulan bebas sejak remaja. Wanita yang tidur dengan banyak pria. Terlebih ia juga melihat Lynn berciuman dengan seorang siswa di belakang gedung sekolah mereka Namun, apa yang terjadi semalam membuat semua rumor itu terbantahkan. Ia merupakan pria pertama yang tidur dengan Lynn. Entah bagaimana rumor menyebar, tapi semua orang mempercayai tentang rumor itu termasuk dirinya. Setiap kali ia melihat Lynn, ia pasti akan menunjukan tatapan tidak suka. Ia tidak pernah seperti itu sebelumnya pada orang lain, jika ia tidak suka maka ia akan mengabaikan orang itu. Bukan malah menghabiskan energinya untuk memperhatikan orang itu. Ponsel Noah berdering, panggilan dari rumah sakit. Noah segera meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Ia mendengarkan sejenak lalu kemudian menjawab, “Aku akan segera ke rumah sakit.” Ia memiliki jadwal operasi sebentar lagi, jika saja tidak ada yang menghubunginya ia pasti akan melupakan tentang hal itu karena memikirkan Lynn. Turun dari ranjang, ia segera membersihkan tubuhnya. Noah mengenakan pakaiannya yang ia pakai semalam, nanti setelah ia sampai di rumah sakit ia akan mengganti pakaiannya. Dalam perjalannya menuju ke rumah sakit, Noah menghubungi seorang kenalannya. Ia meminta nomor ponsel Lynn dari pria itu. Setelah mengurus pekerjaannya, ia akan menghubungi Lynn. Ada hal yang perlu mereka bicarakan. Ia bukan pria tidak bertanggung jawab yang bisa dengan mudah mengambil keperawanan seorang wanita. Sebelum ini Noah pernah memiliki hubungan dengan beberapa wanita, tapi ia bukan yang pertama untuk wanita-wanita itu. Jadi ia tidak memiliki rasa bersalah atas hubungan itu. Berbeda dengan Lynn, ia pria pertama wanita itu. Di dunia ini ada beberapa jenis pria yang tidak menerima wanita bekas pria lain, jadi Noah ingin memastikan Lynn tidak mendapatkan masalah itu karenanya.   **   Noah telah berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia menghabiskan waktunya selama lima jam di ruang operasi. Ia kembali membuat rekan-rekannya dan juga seniornya merasa kagum pada keterampilan bedahnya. Kali ini ia menangani pasien yang memiliki gumpalan darah di area otak yang sangat sensitif. Sebelumnya tidak ada dokter yang berhasil melakukan operasi sulit seperti ini. Dengan Noah sebagai ahli bedah utama, tingkat keberhasilan operasi akan meningkat secara drastis. Noah keluar dari ruang operasi, ia duduk di tempat duduk yang ada di ruang istirahat ahli bedah utama. Pintu terbuka, seorang pria dengan pakaian jas putih  masuk ke dalam sana. “Minumlah.” Pria itu menyodorkan botol air mineral ke arah Noah. “Terima kasih, Ayah.” Noah mengambil botol itu lalu meminumnya. “Kau melakukan pekerjaanmu dengan sangat hebat, Noah. Ayah sangat bangga padamu.” Pemilik Royal Hospital itu menatap putranya bangga. Ia merasa sangat beruntung karena memiliki putra seperti Noah. “Aku hanya melakukannya sesuai kemampuanku, Ayah. Itu bukan sesuatu yang besar.” Noah merendah. Ayah Noah tertawa kecil. “Kau memang putraku.” Noah membalas ucapan ayahnya dengan senyuman. Ia merasa senang melihat kebahagiaan di wajah ayahnya. “Ayah, aku memiliki urusan lain sekarang. Aku keluar dulu.” Noah mengingat sesuatu, ia harus menghubungi Lynn. “Ah, ya, silahkan.” Noah kemudian keluar dari ruang istirahat. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu mencoba membuat panggilan ke nomor Lynn yang telah diberikan oleh temannya. “Halo.” Lynn menjawab panggilan itu. “Ini aku, Noah. Pria yang bersamamu semalam.” Noah menyebutkan siapa dirinya. “Apa yang ingin Anda katakan?” Lynn membalas datar. “Mari bertemu.” “Jika itu tentang semalam, saya menganggap itu hanya sebuah kesalahan. Anda tidak perlu takut karena saya tidak akan meminta pertanggung jawaban dari Anda.” Lynn sudah memikirkannya dengan seksama. Bercinta satu malam sudah bukan hal yang aneh lagi di jaman sekarang. Ia tidak akan bersikap terlalu sentimentil mengenai hal itu. Noah sedikit terkejut mendengarkan jawaban dari Lynn. Kebanyakan wanita akan menggunakan berbagai cara untuk menjebaknya, tapi Lynn bahkan tidak menginginkan pertanggung jawaban darinya. “Aku adalah pria pertama yang menidurimu. Aku tidak ingin masa depanmu hancur karenaku.” “Itu bukan masalah besar. Ini tahun 2021, jangan berpikir terlalu konyol.” “Tidak leluasa bicara melalui telepon. Mari bertemu.” Noah masih mengupayakan untuk bertemu dengan Lynn. “Aku tidak memiliki waktu.” Lynn benar-benar tidak ingin memperpanjang kejadian semalam. Ia berharap semalam terakhir kalinya ia bertemu dengan Noah. “Tidak ada lagi yang bisa dibicarakan. Aku tutup panggilannya.” “Tunggu sebentar!” Noah menghentikan Lynn. “Jika kau tidak ingin menemuiku maka aku akan datang ke perusahaan ayahmu.” “Kirimkan alamat di mana Anda ingin bertemu.” Lynn benci hal-hal yang rumit. Ia harus menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin sebelum melebar ke hal lain. “Baiklah.” Noah kemudian memutuskan panggilan. Ia mengirim pesan singkat pada Lynn. Pada jam makan siang Lynn dan Noah kembali bertemu di tempat yang sudah ditentukan. “Silahkan duduk.” Noah mempersilahkan Lynn untuk duduk. Lynn duduk di kursi yang berseberangan dengan Noah. “Apa yang ingin Anda katakan? Katakanlah!” Lynn tidak ingin membuang waktunya. “Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan padamu.” Noah menatap Lynn seksama. Pria itu tidak  menunjukan keraguan sama sekali. “Saya tidak membutuhkan tanggung jawab dari Anda. Lagipula Saya sudah memiliki kekasih yang ingin saya nikahi.” Lynn membual tentang seorang kekasih, ia sudah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya meski ia tidak yakin Noah akan mengambil tanggung jawab terhadap kejadian semalam. Lynn tidak ingin menikah, terlebih karena sebuah kesalahan. Menikah karena cinta saja masih ada kemungkinan menemukan kegagalan, apalagi tanpa cinta. Tidak, Lynn tidak akan menjebak dirinya sendiri dalam pernikahan seperti itu. Noah terdiam sejenak, matanya beralih ke tangan kanan Lynn yang berada di atas meja. Terdapat cincin di jari manis wanita itu. “Apa yang terjadi semalam adalah sebuah kesalahan. Dan Anda tidak perlu merasa bersalah sedikit pun karena Saya baik-baik saja dengan itu. Mulai saat ini jangan pernah mengungkit hal ini lagi karena kekasih saya mungkin akan merasa tidak nyaman jika mengetahui tentang hal ini.” Lynn pandai bersandiwara, ia sudah melakukannya selama belasan tahun. Hidup dalam keluarga yang penuh sandiwara membuat ia memiliki kemampuan yang sama. “Bagaimana jika kekasihmu tidak bisa menerima fakta bahwa kau sudah tidak perawan lagi ketika kalian menikah?” tanya Noah. “Kekasih saya bukan tipe pria yang sentimentil.” Lynn menjawab dengan meyakinkan. Noah ingin berbicara lagi, tapi Lynn kembali membuka mulutnya sehingga membuat ia harus menelan kata-katanya kembali. “Saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Saya harap saya dan Anda tidak bertemu lagi.” Lynn berdiri dari tempat duduknya. Noah segera meraih tangan Lynn. “Bagaimana jika kau hamil?” Noah memikirkan kemungkinan ini. Lynn tidak memikirkan pertanyaan ini sama sekali. Dan ia juga tidak memikirkan hal itu akan terjadi padanya. Hamil mungkin tidak akan semudah itu, ia dan Noah hanya satu kali berhubungan badan. “Saya menggunakan alat kontrasepsi. Sangat mustahil hal itu akan terjadi.” Lynn menjawab dengan tenang, ia terlihat bicara dengan jujur. Noah kini tidak memiliki alasan lain lagi. Ia sudah melakukan tugasnya sebagai seorang laki-laki untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jika seperti itu mau Lynn maka ia tidak akan bersikeras. Apa yang terjadi semalam sebenarnya bisa ia hindarkan, ia tahu cara membuat Lynn merasa lebih baik dari pengaruh afrodisiak, tapi ia mengambil keuntungan dari Lynn. “Semalam kau mengkonsumsi afrodisiak.” Noah tidak tahu ini penting atau tidak, tapi ia pikir ia harus memberitahu Lynn. Lynn terdiam sejenak sebelum akhirnya ia berkata, “Terima kasih sudah memberi tahuku. Lepaskan tanganku sekarang.” Ia melepaskan tangan Lynn, membiarkan wanita itu pergi. Matanya terus melihat punggung Lynn yang semakin jauh darinya. Sekarang tidak ada lagi yang perlu ia khawatirkan, seperti Lynn ia akan melupakan yang terjadi di antara mereka. Hubungan satu malam, mungkin itulah gambaran hubungan antara ia dan Lynn. Setelah malam berlalu, mereka tidak memiliki hubungan apapun lagi. Setelah dari restoran, Noah kembali ke rumah sakit. Ia masih memiliki beberapa pekerjaan penting. Dan besok ia akan pergi ke luar negeri untuk pekerjaannya selama satu bulan lebih. Di tempat lain, kini Lynn telah kembali ke perusahaan. Saat ini ia sedang berada di sebuah ruangan rapat dengan belasan orang lainnya, di sana juga ada ayah Lynn dan Shirley. Lynn mendengarkan penjelasan dari karyawannya mengenai semua rincian dana pembangunan sebuah hotel serta masalah lainnya. Ayah Lynn memiliki perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ayah Lynn masuk dalam tiga perusahaan konstruksi terbesar di benua Amerika. Mereka menangani banyak proyek, mulai dari pembangunan jalan, hotel dan sebagainya. Lynn sendiri menjabat sebagai salah satu petinggi di perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk menangani berbagai proyek. Begitu juga dengan Shirley. Baik Lynn maupun Shirley memiliki tanggung jawab yang sama di perusahaan itu. Lynn mungkin putri yang tidak diinginkan, tapi sebagai seorang pekerja, Lynn sangat dibutuhkan oleh ayahnya. Proyek apapun akan sukses di tangan Lynn. Ia selalu bisa memenankan mega proyek yang keuntungannya bernilai jutaan dolar. Lynn memang terkesan dingin, tapi dalam pekerjaannya ia mencurahkan seluruh energi dan pikirannya. Hal ini juga yang memicu rasa tidak suka Shirley, karena Lynn tidak pernah gagal dalam pekerjaannya. Ayahnya memang tidak pernah membanggakan Lynn di depannya,  tapi orang-orang sangat sering memuji pekerjaan Lynn. Dan itu membuat Shirley merasa tidak tahan. Apa yang baik dari Lynn hingga orang lain begitu mengagumi Lynn. Ia juga memiliki keterampilan yang baik di dalam bidang bisnis, tapi ia selalu tampak kalah jika dihadapkan dengan Lynn.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN