SUAMI LICIK ISTRI MAIN CANTIK 24 Suara dering ponsel tak henti sedari tadi. Entah siapa yang menelepon. Pikiranku masih cukup kacau memikirkan pengirim pesan di ponsel Arnila dua hari lalu. Dua hari ini aku juga disibukkan dengan membuat lamaran kerja. Mau tak mau aku harus segera mendapatkan pekerjaan. Jika terus menganggur di rumah bisa runyam semuanya. Ditambah teror pesan itu makin membuatku sakit kepala. Arnila tak pernah mengaku dan tak tahu siapa pengirimnya padahal jelas di sana tertulis namanya. Astaghfirullah, benar-benar kacau hidupku sekarang. Ibu dan Bapak yang tadinya begitu ramah, entah mengapa dua hari ini cukup berbeda. Aku merasa tatapan mereka tak sama seperti sebelumnya. Mungkin karena aku sudah jujur apa yang terjadi, aku segera bercerai dengan Lisha. Mobil ya

