“Oh, jadi elo mulai ngelukis dari SMP?” Tanya Rey. Saat itu mereka sedang berjalan berdampingan di koridor gedung selatan. Alya mengangguk dengan perlahan. “Iya, makanya sejak saat itu Mama membelikan aku alat-alat melukis untukku. Walaupun aku sudah menolak, tapi Mama bersikeras untuk membelikanku. Ya, jadi sekarang aku lebih sering melukis sejak ada alat-alat lukis di rumahku.” Rey merasa senang bisa bercerita lebih dekat dengan Alya. Begitu juga yang di rasakan oleh Alya. Dia merasa sangat senang bisa membagi sedikit kisahnya dengan Rey. Dia sedikit merasa lega setelah menceritakan sedikit pelik kehidupannya. Saat sedang asyik-asyiknya bercerita, Alya tidak melihat tanjakkan yang ada di depannya. Sontak saja kursi roda Alya oleng ke depan saat melihat tanjakan itu. Rey refleks memeg

