Hampa

908 Kata
Seperti ini lah yang Sei rasakan ketika ia mencoba mencari di mana Neira. Perasaan hancur yang mengerikan menggerogotinya dari dalam. Dia tenggelam dalam kesepian yang menyedihkan sampai merasa tidak ada cahaya di hidupnya yang kini dilalui kegelapan. "Kenapa masih belum ada kabar?" tanya Sei pada Johan. Pria itu menggelengkan kepalanya. Tidak hanya Sei yang kebingungan dengan hilangnya Neira, Johan yang saat ini memegang semua amanat Neira juga tidak kalah bingung. Di saat produk kosmetiknya melesat dan diminati, pemiliknya justru hilang bahkan dicurigai tewas. "Tim SAR sudah menyerah, tapi anak buah kita masih mencari. Mereka menyisir sungai dan pemukiman yang ada di sekitar sana. Tidak ada satupun yang melihat ada gadis yang terdampar di sana. "Apa kamu tahu apa yang terjadi pada Neira? bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi?" tanya Sei. Yang ingin sebuah jawaban agar bisa meringankan rasa bersalah yang menyesakkan. "Ya, dan kami sudah mendapatkan pelakunya." Mata Sei berkibar dengan marah. Ternyata kecelakaan Neira bukan kecelakaan semata. ''Siapa pelaku nya?" "Mantan tunangan anda," jawaban yang mengerikan. Ini artinya ia juga bertanggung jawab atas kecelakaan Neira. Sally melakukannya karena ia cemburu. Jadi penyebab utamanya adalah dirinya. Tangan Sei bergetar karena rasa marah yang luar biasa. Matanya berkilat berbahaya dan siap untuk menghabisi siapapun. "Berikan semua bukti pada detektif kepolisian. Biarkan mereka mengusut semuanya sampai tuntas, " perintah Sei. Dia akan mengaphancurkan gadis itu dan keluarganya. Gadis yang memanfaatkan kasih sayang kakeknya dan tidak mau perduli dengan anggota keluarga Homes meski tahu jika mereka diperlakukan tidak adil. Sally justru menikmati semua yang ia dapatkan dari Homes. Johan mengangguk, tapi sebelum pergi ia memberi Sei koran yang terbit pagi tadi. Mr Homes menuntut pengembalian uang dari Sally. Dia mengatakan sudah diperdaya gadis itu sehingga menyerahkan uang yang besar padanya. Sei melemparkan koran itu ke sampah. "Aku tidak mau perduli dengan laki-laki tua bangka itu." Pertengkaran mereka bukan urusannya. Yang ia inginkan adalah membuat Sally membayar perbuatannya yang menyakiti Neira. Johan melakukan apapun yang diperintahkan oleh Sei. Pria itu benar-benar tidak menyentuh SI Internasional Group meski Homes datang berkali-kali membujuknya. Dia bahkan memberikan semua saham yang ia miliki agar Sei mau menjadi CEO perusahaan yang saat ini jatuh. Yang akhirnya ia menjual semua sahamnya karena harganya yang terus jatuh. Sei tetap tidak bergeming dan dengan dingin membiarkan SI Internasional jatuh ke tangan pemegang saham yang baru. Yang tak lain adalah Neira. Dia juga tidak melirik kakeknya yang putus asa dan menangis menginginkan semua anggota keluarganya kembali. Kemarahan Sei pada kakeknya dan karena kematian Neiar membuatnya tidak menghiraukan permintaan Homes sama sekali. Jangan kan Sei, sang ayah dan pamannya yang lain juga enggan kembali. Walau Homes yang mendapatkan uang dari Sally karena memenangkan tuntutan, tidak ada satupun yang mau kembali ke rumah itu lagi. Akan tetapi ketidak perdulian Sei terhadap perusahaan mengkhawatirkan Johan. Dia yang tidak bisa menemukan di mana gadis itu sekarang berada mulai panik karena perusahaan tidak stabil. Johan yang memegang semua aset dan kepemilikan saham Neira merasa putus asa menemukan gadis itu dan akhirnya ia berterus terang pada Sei tentang rencana Neira. Sebab jika sampai SI Internasioanl dibiarkan seperti ini maka uang Neira akan hilang sia-sia. "Sir, ada yang ingin aku sampaikan," Johan menemui Sei yang saat ini tinggal di Baverlly heels. "Ada apa?" "Ini tentang SI Internasional. Sebenarnya aku membeli semua saham yang anda lepaskan dan tuan Homes lepas, untuk nona Neira. Dia mengatakan ingin membeli saham perusahaan anda sebelum kecelakaan itu terjadi. " Sei membeku, dia jelas tidak suka jika hasil keringat Neira sia sia. "Kenapa kamu tidak mengatakan dari awal?" ucap Sei kesal. "Itu karena nona Neira tidak ingin anda tahu. Dia ingin semuanya menjadi kejutan," ujar Johan. Akhirnya Sei tidak berpangku tangan. Dia berdiri dari sun chairnya menuju ke mobil. "Kita harus kembali ke Manhattan dan menyusun ulang strategi agar perusahaan berjalan, " ucap Sei. "Baik." Johan merasa lega. SI Internasional akhirnya ditangani oleh orang yang kompeten. Hanya saja ia mulai bingung dengan siapa ia harus membagi kabar gembira ini. Neira yang seharusnya berbahagia karena perusahaan dan uangnya selamat, tidak ada lagi di dunia. Homes menyaksikan televisi di rumah besar yang tanpa penghuni lain selain dirinya. Di monitor televisi itu, Sally ditangkap karena dugaan pembunuhan. Sally didakwa dengan pasal pembunuhan berencana. "Kenapa cucu mu begitu mengerikan Monica?" ucap Homes. Cinta pertamanya dulu adalah gadis polos yang cantik. Ia tidak mengira jika cucu cinta pertamanya akan sekejam itu. Padahal ia sudah memberikan kasih sayang pada Sally, yang seharusnya ia berikan pada keturunannya. Air mata kembali mengalir di pipi Homes. Rumah ini, pasti menjadi saksi betapa dingin Homes pada anggota keluarganya. Dia sama sekali tidak tersenyum saat putranya menikah. Dia juga tidak menangis saat menantunya meninggal. Ia bahkan tidak bahagia saat Sei lahir. Homes acuh tak acuh dan sekarang ia merindukan kehadiran salah satu keturunan nya. "Aku sangat kesepian. Datanglah anak anakku, cucuku. Aku sangat menyesal..." John hanya menyaksikan semua penyesalan Homes dari belakang tubuhnya. Sebenarnya ia ingin mengatakan kalah Sei menangani perusahaan lagi. Namun ia urung setelah melihat Homes yang menangis. 'Apa aku perlu mengatakan keadaan tuan Homes pada tuan James dan lainnya?' tanya John dalam hati. Ia tahu jika Homes melakukan hal kejam pada keluarnya namun saat ini ia sudah tua. Kenapa anak anaknya tidak memberi kesempatan untuk dia memperbaiki masa lalu. Setidaknya selama ia hidup. Di usia seperti ini, Homes tidak memiliki waktu banyak untuk hidup. 'Baiklah, aku akan mencoba setidaknya aku sudah berusaha agar pria tua itu mendapatkan apa yang ia inginkan, ' batin John. Dia pun berbalik dan mencari anggota keluarga Homes. Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN