"Wahai paduka Yang Mulia, Robert Anthony Gunardi. Sudilah kiranya Yang Mulia memberikan hamba jatah cuti belajar selama tiga semester ke depan. Hamba pusing, Yang Mulia, cuma punya dua tangan, dua kaki, tapi banyak betul yang harus hamba kerjakan. Kalau nanti hamba stres, hamba bisa gagal nikah sebelum usia tiga puluh. Cuma tersisa dua tahun lagi, Yang Mulia. Sudah kepepet ini," cerocos Anjani bak hamba kerajaan berlutut di hadapan Robert yang sedang serius mengetik entah apa di laptopnya. Sementara istrinya yang melihat kelakuan Anjani hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Dengan logat Jawa-Surabaya Robert menjawab keheranan, "Kamu ini guyon ta?" "Gak guyon ini, Om. Aku serius." "Dapat ide dari mana?" Robert mengernyitkan dahi. "Kalau kamu nggak praktik, mau ngapain selain kulia

