Dua Puluh Tujuh

1642 Kata

Berangkat ke kantor bukan hal yang membuat Kai bersemangat bangkit dari tempat tidur. Semakin cepat ia membereskan segala sesuatunya hari ini, semakin cepat ia bertemu Anjani esok hari. Padahal kalau dipikir-pikir, sama saja. Toh, waktu bergulir dengan hitungan yang sama setiap harinya. Namun Kai tidak menyangka, tiba-tiba saja terjadi perubahan rencana. Saat Kai baru saja menginjak kantornya, nama Angga tertera di layar ponselnya. "Pagi, Mas," Kai menyapa. "Pagi, Kai. Benar besok kamu ke Jogja?" tanya Angga tanpa kata pengantar. "Benar, Mas," jawab Kai terheran-heran. "Kok, Mas tahu?" "Jani yang bilang. Ngomong-ngomong, saya punya tawaran buat kamu." "Tawaran apa, Mas?" "Bagaimana kalau kamu sekalian ikut acara keluarga kami? Daripada kamu bengong seharian, ya kan?" "Oh, itu ..."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN