Didalam kamar sebuah vila di daerah pegunungan, seorang wanita terus saja menangis meratapi perbuatannya, hingga kebencian yang ada dihatinya semakin menumpuk dan ingin dendamnya terbalas“Bagus sekali kamu didepan suammu malah membicarakan pria lain yang merupakan sahabat suamimu sendiri!!’ cibir Faldi. “Setidaknya pria yang aku ucapkan adalah pria single yang memang belum memiliki pasangan, tidak seperti dirimu yang mengharapkan istri orang lain!!” tukas Kayla. Degh ... Faldi terdiam sejenak memikirkan ucapan Kayla, ucapan Kayla memang benar selama ini dia mengharapkan istri dari laki-laki lain. Mungkin sekarang sudah saatnya ia belajar mengikis perasaanya untuk Shireen. Toh dirinya juga sudah menikah dengan Kayla walaupun pernikahan ini tidak didasari cinta namun tetap saja pernikahan

