Reynald dan Shireen sudah sampai di poliklinik kandungan, mereka sedang menunggu panggilan untuk masuk keruangan Dokter. Reynald memperhatikan wajah Shireen yang terlihat sangat gugup, ia menyadari rasa ketakutan pada istrinya mungkin dikarenakan trauma saat mereka kehilangan anak pertama mereka. “Biasa aja kali sayang wajahnya, jangan tegang gitu.” Ucap Reynald menenangkan Shireen dengan mengusap-usap jemari tangannya. “Kok aku jadi deg-degan ya, Mas?” jawab Shireen. “Dibawa santai saja sayang.” sahut Reynald. “Iya ini juga aku udah santai, Mas !!!” jawab Shireen. Tak lama Suster keluar memanggil nama Shireen untuk meminta segera masuk ke ruangan Dokter, dan mereka pun masuk kedalam ruangan Dokter. “Selamat siang, Dok.” Sapa Reynald kala memasuki ruangan Dokter. “Siang juga Pak,” j

