O.N.C.E Part 2 Pernikahan Devan Letisha

1619 Kata
Author Pov. Malam itu juga setelah Letisha dan Devan disidang di Keraton Letisha langsung dibawa pulang kerumah orang tuanya.  Plak…   Satu tamparan langsung mengenai pipi Letisha, Galih sangat murka pada anak perempuannya itu,   “Sungguh anak tidak tau di untung, bagaimana bisa kamu mempermalukan keluarga ini di depan keluarga kesultanan, mau ditaruh dimana muka keluarga kita?.” Letisha hanya mampu terdiam, ini semua salahnya, andai saja malam itu dia tidak kabur dari pengawasan Abdi Dalem, mungkin dia masih berada di Keraton sedang tidur enak, tapi itu hanya andai saja, nyatanya dia saat ini sedang berada di rumahnya, rumah keluarganya menghadapi kemurkaan Papanya, Galih Permana.  “Tuan, maaf mengganggu tapi di luar ada banyak orang berpakaian serba hitam, saya takut.” Satu masalah belum selesai kini timbul masalah baru, apa lagi ini, semoga bukan masalah yang besar. Galih segera keluar dari dalam rumahnya, Galih tidak bisa menghitung ada berapa banyak orang berpakaian serba hitam dihalaman rumahnya.  “Siapa kalian?,” Tanya Galih,   “Kami diterintahkan Tuan Devan untuk menjaga rumah ini dan juga Nona Letisha.” Galih tidak menyangka Devan yang melakukan ini semua, lagian siapa sih Devan, bukannya dia hanya asisten Xander menantunya Orlando, kenapa dia bisa sok jadi orang kaya raya gini.  Galih yakin orang orang ini yang menyewa bukan Devan namun Orlando, melihat mereka memiliki lambang SS di bajunya, tentu saja Galih tau siapa Orlando, dan sepak terjangnya di dunia bisnis.  “Saya tidak butuh penjagaan di rumah ini, kalian bisa kembali,” Galih tentu saja menolak, karena dia merasa rumahnya cukup aman untuk mereka, selama pihak Keraton menjaga rahasia pembatalan pernikahan ini, rumahnya tidak akan ada yang mengusiknya.  “Kami tetap berjaga disini, Tuan Devan meminta kami untuk mengawal Nona Letisha. Kalian semua bisa menyebar, cari posisi kalian masing masing.” Galih pun akhirnya hanya diam, mau mengusir mereka pun tidak bisa. **** Pagi harinya Letisha di kejutkan dengan banyak sekali orang di rumahnya, tepatnya laki laki di halaman rumahnya, seperti pengawal saja, tapi mungkin juga.  Letisha segera turun ke lantai satu, ini ajm setengah tujuh kurang lima menit, sebentar lagi jam sarapan di mulai, jiak Letisha belum sampai di meja makan jam setengah tujuh makan Galih akan memberikan hukuman untuk dirinya.  Letisha langsung duduk di kursi yang biasa dia pakai, tidak lama Galih dan juga istrinya atau ibu dari Letisha, Yasinta, datang ke meja makan. Letisha makan dalam diam, begitu juga dengan Galih dan Yasinta.  Selesai sarapan Galih segera bangkit, jika kemarin dia dan Yasinta segera pergi ke Keraton menemani Letisha, maka pagi ini mereka tidak ada pekerjaan sama sekali. Begitu juga dengan Letisha. ***** Jam sebelas siang Devan datang ke rumah Galih permana dengan Xander, Devan ingin membicarakan pernikahannya dengan Letisha. “Tuan Permana, saya datang kemari ingin melamar Letisha, walau saya tau semua ini di mulai dari kesalahan, tapi saya juga ingin menikah dengan Letisha dengan pernikahan yang layak. Dan juga saya beragama Kristen, apa anda keberatan dengan agama saya?, karena yang saya tau pernikahan beda agama di Indonesia merupakan hal yang tabu?.” Tanya Devan, Xander memang hanya menemani Devan, bukan sebagai pembicara, jadi semuanya Devan yang berbicara sendiri. “Untuk emas kawin, saya tidak meminta banyak, seperlunya saja, saya cukup keberatan dengan Agama anda, jika anda berkenan anda bisa menjadi seorang mualaf, seperti saudara Xander, apa anda setuju?,” Tanya Galih balik.  “Saya tidak masalah untuk emas kawin, dan untuk berpindah keyakinan saya siap, asal anda dan keluarga mau membimbing saya,” Balas Devan. Devan yakin dengan resiko yang dia ambil, saat ini dia hanya ingin bertanggung jawab atas perbuatannya beberapa waktu lalu.  “Baiklah, nanti sore datang ke Masjid Al ikhlas depan perumahan ini, kamu harus di syahadat, apa kamu siap?,” Tanya Galih pada Devan.  “Saya siap Tuan Galih,” Galih mengangguk, semoga Devan memang laki laki yang tepat untuk Letisha. Devan sendiri tidak tau apa itu,, syaa,,, syaa, ahhhh Devan lupa, lebih baik nanti dia bertanya pada Xander.  “Tuan, untuk pernikahan dengan Letisha saya minta di lakukan secepatnya, karena masih banyak pekerjaan saya, dan juga pertimbangan yang lainnya,” Galih mengangguk, ya lebih cepat lebih baik, agar tidak banyak orang yang tau tentang pembatalan pernikahan antara Keenan dan Letisha.  “Besok kalian bisa menikah, untuk urusan surat surat biar saya yang mengurusnya, hanya persiapkan diri kamu.” Davan mengangguk, ya kebih cepat lebih baik, tapi enggak besok juga sih, namun Devan tetap mengiyakan, masih ada waktu satu malam kan untuk bersiap. Devan tidak kembali ke Keraton, dia menginap di hotel Tentrem karena hotel itu yang dekat dengan rumah Letisha, sedangkan Xander kembali ke Keraton, Kezia juga menjalani masa hukumannya, jadi Xander sendirian di Keraton. *** Sore hari Devan di temani Tio menuju Masjid yang sudah ditentukan Galih tadi siang. Galih dan Yasinta serta beberapa orang sudah menunggu kedatangannya Deva di Masjid, setelah Devan datang, lalu di jelaskan secara singkat tentang agama islam dan beberapa hal akhirnya Devan di syahadat, dengan dua kalimat syahadat itu Devan masuk islam.  Devan tentu sudah membaca sedikit sedikit tentang agama islam di internet sembari menunggu Tio tadi, dan Devan juga sempat bertanya sedikit tentang agama islam pada Tio dan Xander.  Galih dan Yasinta serta beberapa saksi langsung pergi meningglkan Masjid karena sudah mendekati maghrib, lagi pula Galih tidak ingin banyak orang yang tau siapa Devan sehingga Galih meminta seorang ustadz mengislamkan Devan. *** Deg deg-an tentu saja, siapa yang tidak grogi ketika akan menikah, Devan sudah siap di depan penghulu, tinggal menunggu Letisha keluar dari kamarnya, pernikahan antara Devan dan Letisha diadakan di rumah Galih secara sederhana hanya beberapa keluarga yang sengaja Galih undang untuk menyaksikan pernikahan sederhana Letisha, karena Galih tidak mungkin mengundang kolega dan keluarga besarnya karena mereka semua tau jika Letisha menikah dengan Keenan bukan Devan.  Devan sendiri sangat mengagumi keanggunan Letisha ketika menggunakan kebaya berwarna putih dan bawahan warna cokelat muda, namun Devan segera mengembalikan fokusnya pada penghulu di depannya.  Keluarga Letisha cukup tercengang melihat sesrahan yang dibawa Devan mulai dari make up, tas, sepatu, aksesoris seperti jam tangan, kacamata, perhiasan, mungkin kalau di uangkan bisa sampai dua miliyar, dan juga emas kawin yang cukup banyak bagi keluarga Letisha bayangkan saja jika emas kawinnya emas dua puluh lima karat sebesar lima puluh gram, uang tunai sesuai dengan tanggal pernikahan mereka 25.1.19 USD, jika di rupiahkan kurang lebih 351,666,000 juta dan juga seperangkat alat sholat karena itu wajib.  Galih dan Yasinta hanya diam melihat mas kawin dan mahar anaknya dengan wajah datarnya, mereka berdua tentu bingung, terlebih Yasinta, sebagai seorang wanita tentu dia tau berapa banyak uang yang di habiskan untuk membeli semua itu, bagaimana mungkin Devan menyiapkan semua itu dalam waktu semalam, atau jangan jangan barang yang di bawa Devan kw, tapi tidak mungkin, aahhhh Yasinta makin bingung, dengan semua yang Devan bawa untuk anaknya.  Setelah ijab qobul selesai, diucapkan Devan beberapa menit yang lalu, kini Devan dan Letisha sedang menanda tangani beberapa berkas untuk pernikahan mereka. Devan hanya di temani Tio dan Petra karena Xander tidak bisa menemaninya kezia tadi malam mengalami pendarahan sehingga dia harus dilarikan kerumah sakit, bahkan Tio dan Petra segera undur diri ketika acara ijab qobul selesai, karena mereka berdua masih mengurus orang yang membuat Kezia celaka.  Sesuai permintaan Galih tadi, sebelum Devan menikah dengan Letisha, Galih sudah berpesan jika setelah menikah Letisha tidak boleh tinggal di Jogja, jadi malam ini Devan mengambil penerbangan ke Jakarta, bersama beberapa pengawalnya sebenarnya mereka Devan sewa dari SS milik Orlando untuk menjaga Letisha, untuk kemungkinan terburuknya jika Letisha kabur.  *** Letisha pasrah karena dia tidak tau jika Galih, papanya telah membuat kesepakatan dengan Devan, bahkan saat inipun Letisha hanya bisa mengikuti langkah Devan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Jakarta.  Sepanjang perjalan tidak ada percakapan sama sekali, baik Devan dan Letisha mereka sama sama diam dengan fikiran mereka yang berkelana entah kemana.  Letihsa tidak mengenal Devan begitu juga dengan Devan, mereka menikah karena kesalahan yang mereka buat, saat ini Letisha tidak tau apa yang akan Devan lakukan padanya, namun jika Devan berani main tangan, Letisha tentu akan melawannya. Devan dan letisha sampai di rumah Devan, walau rumah Devan tidak sebesar milik Xander ataupun Orlando, namun rumah ini cukup bagus dan berada di perumahan elite di Jakarta, tidak sia sia uang yang selama ini Devan simpan bisa membeli rumah ini.  “Ini rumah ku, kamar kita di atas, aku harus pergi kerumah sakit dulu, jangan berani berani kabur atau kamu akan mendapatkan hukuman. Pelayan antar Letisha kekamar utama.”. Pelayan yang berdiri tidak jauh dari Devan hanya mengangguk, ingin mengantar Letisha ke laintai dua.  “Tunggu, kamu mau kemana?.” Tanya Letisha, Letisha harus tau kemana Devan pergi, apa lagi ini malam pertama mereka, eehhhh kenapa malah dirinya mikirin malam pertama sih.  “Menemui Kezia dirumah sakit,” Balas Devan singkat, walau sebenarnya Devan merasa senang Letisha menanyakan kemana dia pergi.  “Ohhhh,,,” Letisha hanya menanggapi ucapan Devan dengan ber oh ria, lalu Letisha melangkah menuju ke lantai dua, diikuti pelayan yang berdiri di dekat Letisha.  Devan tidak tau apa yang difikirkan Letisha, namun Devan tidak perduli, lebih baik dia segera pergi ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi Kezia yang sebenarnya. Letisha tidak habis fikir bisa bisanya tengah malam gini Devan pergi ke rumah sakit untuk menemui Kezia, walau dia sendiri tau jika Kezia itu istri dari Xander bossnya, tapi masa iya sih Devan rela tengah malam begini ke rumah sakit, tapi masa bodo deh, mendingan dia tidur aja, dari pada mikirin Devan, tohh belum tentu juga Devan mirikin dirinya.  Fikiran Letisha mulai kacau, tidak mungkinkan ada affair diantara mereka berdua, ahhh tidak tidak tidak mungkin seorang Kezia melakukan affair dengan laki laki seperti Devan, yaa Letisha harus mencoba positif thinking.  Karena kelelahan Letisha langsung tidur setelah selesai mandi, melupakan makan malamnya yang sudah di siapkan di meja dekat jendela kamarnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN