Chapter 1

1296 Kata
"Mari kita bercerai." Pria yg berwibawa namun angkuh itu menatap wanita mungil dihadapan nya tanpa emosi. "Aku akan membayar tunjangannya," katanya acuh tak acuh. " Kalau kau membutuhkan uang, pekerjaan ataupun dokter untuk ibumu, aku akan menyediakan nya. " Rose menahan air matanya mati-matian. Ketika tunangan Jay Ares melarikan diri sehari sebelum pernikahan mereka, mereka terpaksa mencari pengantin pengganti sementara untuk memenuhi hasrat paparazzi & media yang kelaparan. Ia percaya bahwa wanita tersebut secara sukarela menerima gelar sebagai Nyonya Ares. Tetapi,hanya wanita itu, Rose, alasan ia setuju menghabiskan hidup nya mencintai pria itu. Ia tak pernah tahu betapa wanita itu mencintai dirinya. " Aku tak menikahimu karena uang, " Wanita itu berbisik. Cinta nya yang begitu dalam telah menyebabkan rasa rendah diri yang luar biasa. Mata pria yang tenang dan dalam itu menunjukkan sedikit keraguan. Jika ada dua orang asing yang tidak mengenal satu sama lain dan kemudian mereka menikah, alasan apa yang membuat mereka menikah selain uang? " Kesabaranku semakin menipis. " Kalau tidak ada hal lain yang ingin kau bicarakan, aku akan mengatur jadwal pengacaraku untuk bertemu dengan mu dan membawa dokumen perceraian, " Pria itu menyesap kopi terakhirnya sebelum meletakkan cangkir nya diatas meja dan berbalik menuju lantai atas. Mata rose tertuju pada cangkir kopi itu, wajahnya yang pemalu tiba-tiba menjadi sangar dan penuh dendam. Angin bertiup kencang dan meninggalkan jejak !! Dalam dua kehidupan dia mencintai Jay dengan sepenuh hati. Ia menolak untuk menyerah begitu saja. Setengah Jam kemudian. Dilantai atas. "Suamiku!" Rose memanggilnya dengan lemah lembut, berdiri dengan sopan di pintu. Jay, yang sedang menatap pada dokumen, terkejut mendengar kata " Suamiku " dan secara spontan menoleh, menatap tajam kearah Rose. Di tahun pertama mereka menikah, Jay telah melarang Rose untuk memanggilnya suami. Selama ini Rose mematuhi perintah itu. Jay benar-benar tak pernah membayangkan Rose menjadi senekat itu karna perceraian mereka semakin dekat. " Ya? " " Aku akan menyetujui perceraian kita, " kata Rose. Aku tak menginginkan uang ataupun rumah, tetapi aku menginginkan anak, " Walaupun Rose berbicara dengan lembut, Jay bisa menangkap kenekatan dalam kata-kata Rose. Matanya membelalak karena kaget. " Hahaha, rupanya kau semakin nekat, " Jay berkata pada diri sendiri. " Kau dan aku? jangan pernah berharap, " Jay meludah dan merasa jijik. Rose menghitung waktu yang telah berlalu dan dosis yang ia gunakan saat ia membubuhi kopinya. " Obatnya akan segera bekerja, kan?" " Lagi pula, Kita adalah suami dan istri, " Rose berkata. " Jika semua ini berakhir, aku rasa aku berhak untuk mendapatkan sesuatu! " Rose menajamkan pandangan nya dan menegakkan punggungnya. Sikap nya yang pemalu tiba-tiba menghilang dan berganti dengan kekuatan hati. Jay perlahan mengangkat alis nya. " Akhirnya... rubah kecil ini menunjukkan kulit domba aslinya." " Rose, jangan main-main denganku. Aku jamin tunjangan itu akan lebih dibandingkan sekadar memuaskan mu. Kalau kau terlalu rakus, kau tidak akan mendapatkan apa-apa. " "Tuan Ares, aku sudah bilang bahwa ini bukanlah soal uang, " Rose menegaskan. Rose terlihat lebih tegas dari pada biasa nya, mata nya menatap Ares. " Tetapi aku memerlukan sesuatu dari tubuhmu. " " Apa? " Jay merengut, kesabaran nya semakin habis. Saat itu, tubuh nya tiba-tiba memanas. " Rose, kau berani memberiku obat? " Jay seketika mengerti maksud nya dan wajah tampan nya tiba-tiba saja merengut, bagaikan salju yang mencair setelah ribuan tahun. Rose terlihat tenang dan tidak mengatakan apapun. Ia tidak mengiyakan ataupun menyangkalnya. Kemudian, ia mengerutkan bibir tipis nya dengan ringan dan perlahan melepaskan pakaian nya sampai ia benar-benar tanpa busana. Tanpa tergesa-gesa, ia berjalan ke arah Jay dan bersandar didekat tubuh nya. Jay tentu saja ingin menolak,tetapi ia tidak bisa menolak kebutuhan badan nya dan ia menarik Rose kepelukkan nya. Iblis yang tersegel di dalam tubuh nya berteriak untuk membawa nya keluar dari lembah gelap ke puncak langit. Dan mereka berbagi malam musim semi bersama. ... Pagi-pagi sekali, sinar sama mentari menyorot tirai krem transparan dan memantul di lantai marmer kamar. Di tempat tidur, Jay membuka mata nya yang kabur. Wajah tampan nya memancarkan pesona yang luar biasa. Pertemuan yang penuh gairah namun dingin dengan Rose tadi malam membanjiri pikiran nya sesaat setelah Jay Ares duduk. Ia membuka selimut dan melihat beberapa tetes darah mengotori seprai putih nya. Mereka tampak seperti bunga teratai yang sedang mekar, agresif dan luar biasa indah, mekar tepat di depan mata nya. Kemarahan menyebar di wajah nya. Sial, ia telah dipermainkan ? Kakinya yang ramping dan proprosional menginjak lantai. Saat ia mengenakan jubah mandi, ia secara tidak sengaja menjatuhkan sesuatu dari meja samping tempat tidur ke lantai. Jay membungkuk untuk mengambil nya. Itu adalah kartu debit dan sebuah tulisan tangan yang indah. " Uang di kartu debit ini adalah bayaran mu semalam. sekarang kita impas. Selamat tinggal !! " Ekspresi pria tampan yang sudah terlihat berbahaya itu menjadi lebih mengancam. " Rose ! " teriakkan amarahnya, sangat jelas seperti nada dari sebuah celo, menembus udara dan menggemparkan seluruh bangunan. Apa ia pikir tubuhnya bisa dijual ? Berani nya Rose menggunakan uang Jay untuk menghina nya ! Jari-jari ramping Jay yang seperti giok melingkar dan mengepal erat, sampai buku-buku jari nya mulai memutih. " Rose, sebaiknya kau berdoa supaya aku tidak menangkap mu!! " ... Disebuah rumah sewaan terpencil di timur kota. Rose berbaring diatas sofa kain, menggigit apel di tangan nya, dan menatap ke arah layar televisi. Pembawa berita acara memegang foto hitam-putih Rose dan mengumumkan dengan panik : " Nyonya Rose dari Keluarga Ares melarikan diri beberapa hari yang lalu. tidak ada kamera pengintai yang bisa memantau keberadaan nya saat ini. juga tidak ditemukan tanda-tanda Nyonya Rose bermalam dihotel manapun dikota. Jika ada yang mempunyai lokasi keberadaan nya, tolong hubungi nomor acara ini. Bagi siapa pun yang bisa memberitahukan keberadaan nya akan diberikan hadiah sebesar satu juta dollar. " Rose dengan marah melemparkan sisa apelnya ke arah televisi. " Aku belum mati, " Kata Rose dengan marah. " Apa maksud semua ini, Jay Ares? Kenapa kau menggunakan foto hitam-putih pemakaman untuk memberitakan orang hilang? " Kemudian ia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. " Jika kau ingin mencoba menangkapku, coba lah lagi dikehidupan yang lain. " Rose berkata dengan percaya diri sambil membelai wajah nya yang sangat berbeda dari potret pemakamannya. Yang Jay tahu tentang dirinya hanyalah ia adalah anak Royan diluar nikah dan di besarkan di desa pergunungan terpencil. Sepanjang waktu, Royan meremehkan nya dan memperlakukan nya sebagai gadis desa yang cuek dan vulgar. Tetapi, yang ia tidak tahu adalah bahwa rose telah hidup di dua kehidupan. Di kehidupan sebelum nya, Rose dikenal sebagai Angeline, seorang mahasiswa teladan dan anak gadis tertua dari keluarga severe, salah satu dari empat keluarga bangsawan di kota megah. bukan hanya murid berbakat di Departemen Keamanan Siber dari sekolah pertama, tetapi ia juga terlahir dari keluarga kaya dan memiliki berbagai keterampilan yang cocok menjadikan nya ratu dari keluarga kaya. Keahlian nya dalam merias wajah sangat sempurna dan ia bisa menyamar sebagai siapa saja. Sebelum ia meninggalkan kediaman Keluarga Ares, ia melakukan penyamaran baru dan dengan hati-hati menghindari semua kamera pengintai di sekitar kediaman. Kenapa harus membuat Jay mudah untuk menemukan nya? Sepuluh bulan kemudian. Rose melahirkan tiga bayi lucu di sebuah rumah sewa. Ia terpana melihat bayi-bayi cantik nya ditempat tidurnya, dua laki-laki dan satu perempuan. Sepuluh bulan ke belakang, pencarian akan dirinya tak pernah dihentikan. Seorang pria bermartabat seperti Jay Ares takkan pernah melepaskan dendamnya setelah dipermainkan untuk pertama kali dalam hidup nya. Jika Rose ditangkap olehnya, Rose tahu bahwa itu akan menjadi akhir dari segalanya. Ia ragu balas dendam nya akan berakhir bahkan jika dia melemparkan Rose ke laut dan memberi nya makan kepada hiu. Sekarang ia telah memiliki anak untuk ia jaga dan mustahil baginya untuk tetap bersembunyi. Rose berpikir untuk waktu yang cukup lama dan berubah pikiran. Ia bersedia untuk menahan rasa sakit karena berpisah dengan cintanya agar bisa menjalani sisa hidup nya dengan damai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN