Yatshumi membuka pintu laboratorium sekolah, dimana ini adalah tempat kerja profesor Abysa. “Selamat siang!” ucap Yatshumi. “Selamat siang!” ucapku. “Selamat siang” ucap Hezky. “Halo, profesor!” ucap Won yang terakhir dan he menutup pintunya. Kami semua segera menghampiri profesor Abysa, seorang pria paruh baya dengan sedikit kumis. “Selamat siang semuanya, oh Yatshumi. Kamu membawa temanmu lagi?” jawab profesor Abysa. “Ya, ayah!” jawab singkat Yatshumi yang membuatku terkejut. “Selamat siang, profesor Abysa. Bapak adalah ayah Yatshumi?” sapaku. “Ya benar, apakah kamu murid baru? Kamu tampak terkejut mendengar saya adalah ayah Yatshumi. Apa Yatshumi belum memberitahumu soal saya? Ya sepertinya saya pun belum pernah mendengar tentangmu”jawabnya dengan ramah. Pria yang mengenakan p