Aku tersenyum lalu melihat ke arah Won, aku mulai berpikir usil pada mereka. Aku ingin melihat apakah Won cemburu atau tidak. “Hezky, kamu ganteng banget hari ini. Apa kamu mau pulang bersamaku? Hari ini aku dan Yatshumi akan naik kereta bersama. Apa kamu mau ikut?” Hezky tersenyum, he melihat ke arah Won. Won berpura-pura mengalihkan perhatiannya, berpura-pura tidak melihat dan mendengar perbincangan ini. “Ya boleh saja. Jadi kita akan pulang sekolah bersama?” ucap Hezky menyetujui. “Ya tentu saja!” jawabku. “Apa kamu tidak mengajaknya juga?” tanya Hezky sembari memberi bahasa tubuh ke arah Won. “Em...bagaimana ya? Jika tidak keberatan, ya tidak masalah. Ia boleh ikut!” ucapku. Won yang mendengar itu menyelipkan senyum di wajahnya, tetapi ia menaruh harga dirinya juga agar tidak te