70

200 Kata

Aku tersenyum manis, sembari menyapu aku berucap “Ya tentu. Terima kasih telah membelaku. Tapi kenapa? Karna aku kamu jadi kena hukuman juga!” Dia tersenyum manis padaku, “Hei, aku ini temanmu! Apa kamu lupa? Teman itu harus saling membantu baik susah maupun senang. Bukankah kamu dulu pernah membantuku juga? Apa kamu lupa?” Aku tersenyum, dan teringat akan ucapannya. Ya kejadian tak terduga. Siapa sangka pria yang tak sengaja kutolong ini akan menjadi temanku. “Ya, aku masih ingat. Eh! Apa kamu mengerjakan tugasmu?” “Ya tentu saja, kamu tenang saja! Ambil kertas itu dan bacalah! Kamu datang kan?” ucapnya sembari menunjuk gumpalan kertas yang ada tepat di depanku. Aku pun segera mengambil gumpalan kertas dan membukanya. “Wawancara dengan kembalinya Tuan muda Won, pewaris perusahaan G

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN