Astaga, sepertinya aku salah. Aku mengakui bahwa kali ini aku salah. Emosi ini yang sudah membuatku terlalu lancang untuk menyebut seorang perempuan seperti itu. Apa yang terjadi denganku? Kenapa sekarang aku menjadi begitu kasar?.
Aku kelabakan. Aku tidak tahu bagaimana cara mengkonfirmasi ucapan kotorku tadi.
"Aku kotor di bagian mana?!. Coba jelaskan padaku!" Teriak Ajeng.
Aku mengerti mengapa dia berteriak mengatakan itu. Aku mengerti. Tapi please, jangan pancing emosiku dan membuatku mengatakan sesuatu yang tidak-tidak lagi. Aku mohon, jangan pancing aku.
Aisyah kembali menaruh tangannya di pahaku. Sebenarnya apa yang di inginkan oleh perempuan ini. Apa tangannya tidak bisa diam meski sebentar saja?. Membuatku semakin emosi saja.
"Hah? Aku kotor di mana?" Tanya Ajeng kembali bert
