Kembali ke realita.
Aurora dan Rena sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Kali ini Aurora yang bangun lebih awal dan ia tak segan-segan menyiapkan sarapan untuk sekretarisnya itu.
“Aduh Ra sorry aku kesiangan,” ucap Rena sambil meletakan dokumen di atas meja makan.
“Masih pagi, sarapan dulu.”
“Kan aku jadi tidak enak kamu yang menyiapkan semuanya.”
“Tidak apa-apa, kamu juga setiap hari sudah repot-repot masak untuk aku.”
“Itu tidak merepotkan kok. Jadi makan saja yang banyak. Tidak usah tergesa-gesa.” Aurora duduk, ia mengambil susunya dan meminumnya. Aurora baru mulai menikmati roti panggang buatannya.
“Enak juga,” ucap Rena.
“Kamu mengejekku?”
“Tidak, saya mana berani Bu,” goda Rena sambil tersenyum.
“Kalau hanya roti panggang saya bisa membua
