Bab 16 : Pertarungan

1043 Kata

Si Putih Bab 16 : Pertarungan Nadine tetap tak bisa ditemui, dia menelepon dan menyuruhku untuk pulang lalu mengucapkan hati-hati di jalan. Mau tak mau, aku pulang juga walau dengan hati yang bimbang. Si Putih duduk di kursi di sebelahku, matanya terlihat sesekali menatap ke arahku. Hmm ... Aku jadi teringat kejadian tadi pagi, agghh ... Rasanya tak terima kalau aku mencumbu seekor kucing. "Duh ... Hamid, makanya buruan nikah, biar nggak mendam aja dan dapat penyaluran yang tepat!" Suara hati ini seakan menetertawakan kejonesanku. Aku hanya bisa menghela napas berat, maunya juga gitu biar tidur bisa meluk manusia dan bukan kucing lagi. Akan tetapi, biar cepat-cepat nikah pun dengan Nadine, kami takkan bisa bersama dahulu, sebab ia tetap harus menghabiskan masa tugasnya dan persetujuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN