"Terus apa yang bisa gue bantu, Ja?" tanya Danar setelah sekian lama keduanya terdiam. "Bantu gue supaya bisa ketemu sama Sarah.." "Oke. Sekarang gue tanya, lo tau di Rumah Sakit mana istri lo dirawat?" Reza menggeleng lemah, "gue gak tau, pas gue ikutin mereka gue kehilangan jejak di tengah jalan. Gara-gara lampu merah sialan itu.." geramnya. Danar mengacak rambutnya frustasi, lalu bagaimana dia bisa membantu sahabatnya kalau tidak ada petunjuk sama sekali seperti ini. Australia juga luas, tidak mungkin mudah menemukan Sarah diantara banyaknya penduduk Australia saat ini. "Ya terus rencana lo kedepannya gimana deh Ja?" "Gak tau gue, Nar. Pikiran gue mampet.." keluhnya. "Anj, sialan banget. Mandi dulu deh lo sono! Bau lo udah kayak tikus dari got. Bau banget

