PART. 2

724 Kata
Charles duduk di kursi ruang kerjanya. Ada Molly, sepupu mantan istrinya, duduk di hadapannya, terhalang meja kerja. Selama ini, Molly berusaha meluluhkan hati Charles. Dengan memberikan perhatian pada Charles, dan Chad, putranya. Tapi, perasaan Charles pada wanita bagai sudah mati. Terlalu menyakitkan penghianatan Hailey, mantan istrinya. "Sebaiknya kau pulang, Molly. Usahamu juga perlu perhatian, bukan?" "Bukalah hatimu, Charles. Ini bukan hanya tentang dirimu. Pikirkan juga tentang Chad. Dia sudah remaja, perlu perhatian lebih tentunya. Sedang kau begitu sibuk seperti ini." Molly menatap wajah Charles dengan lekat. Sejak Charles masuk ke dalam keluarga mereka sebagai suami Hailey, Molly sudah tertarik pada Charles. Tapi, hanya bisa ia pendam di dalam hati saja. Saat tahu, Charles, dan Hailey berpisah. Molly mencoba masuk dalam kehidupan Charles. Namun sekian tahun berlalu, usahanya belum membuahkan hasil juga. Charles menanggapi perhatiannya dengan dingin saja. Mencoba masuk dengan mendekati Chad. Anak remaja itu, bahkan lebih dingin dari ayahnya. Molly menemui jalan buntu. Tapi, Molly belum menyerah. "Kau tak perlu mengurusi hidupku, dan hidup Chad. Kami bahagia meski hanya tinggal berdua." "Katakan, apa alasanmu menolakku, Charles? Apa aku sangat buruk di matamu?" "Tidak, Molly. Kau sangat tahu alsannya. Aku hanya belum bisa membuka hatiku, itu saja." "Karena itu, bukalah hatimu sedikit, Charles. Beri kesempatan padaku untuk menunjukan kesungguhanku." "Maafkan aku, Molly. Untuk saat itu, aku tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita manapun." "Ini sudah terlalu lama bagimu, untuk hidup sendiri, Charles. Hmmm ... atau kau sudah memiliki nama seorang wanita lain yang kau sembunyikan? Dan, belum bisa membuka hati, hanyalah alasanmu saja untuk menolak aku." Molly menatap wajah Charles. Charles terdiam sesaat. Ia ingin sekali mengatakan kalau dugaan Molly itu benar. Charles lelah terus dikejar oleh Molly. Charles tidak bisa percaya, kalau Molly tulus terhadapnya. Charles sudah membuka mulutnya, saat airphone di atas meja berbunyi. "Boss, ada seorang wanita bernama Katerin Sanders ingin bertemu denganmu," suara Noah, sekretarisnya. Charles ingin menolak, dengan mengatakan dirinya sibuk, dan tak ingin ditemui. Namun kemudian, sebuah pikiran terlintas di benaknya. "Persilakan dia masuk." "Baik, Boss. Charles bangkit dari kursi kerjanya. "Aku ada tamu Molly." Charles beranjak menuju pintu. Pintu ia buka, Kate sudah berdiri di hadapannya. "Bantu aku, berpura-puralah menjadi kekasihku, hanya di depan dia," pinta Charles dengan suara lirih, sambil menundukkan wajah untuk menatap wajah Kate. Kate mencoba melihat ke dalam, Charles menggeser tubuh sedikit, agar Kate bisa melihat Molly. "Tidak masalah!" Sahut Kate mantap. Ia mengerti apa yang harus ia lakukan, karena ia sudah cukup dewasa, untuk memahami situasi yang harus di hadapi Charles saat ini. Charles membawa Kate memasuki ruangan kerjanya. Molly bangun dari duduknya. Kate, dan Molly saling tatap. "Molly, ini Kate. Kate, ini Molly." Charles memperkenalkan mereka. "Hallo, Molly." "Hallo." "Apa kedatanganku mengganggu, Sayang. Apa kita tunda saja, pergi makan siang kita bersama ... bersama putramu, yang akan menjadi putraku juga nantinya." Kate tersenyum manis kepada Charles. "Apa maksud ucapannya, Charles?" Molly menatap wajah Charles dengan kening berkerut dalam. Charles melihat percik cemburu di mata Molly. "Maaf, Molly. Dugaanmu tentang ada nama seorang wanita di dalam hatiku, itu memang benar. Dia ... dialah wanita itu." Charles menunjuk Kate dengan matanya. "Apa yang bisa dilakukan anak ingusan ini, Charles? Dia tidak akan bisa mengatasi Chad!" Molly menatap sinis pada Kate. "Aku bukan bocah ingusan, Nyonya. Usiaku sudah dua puluh lima tahun. Dan, untuk Chad. Aku kira dia tidak membutuhkan seorang Mommy yang bisa mengatasinya. Aku rasa, dia perlu seorang Mommy yang bisa menjadi temannya," sahut Kate. Dibalas tatapan Molly yang sinis, dengan tatapan mengejek. "Maaf, Sayang. Dia ini sebenarnya siapa? Kenapa ingin ikut mengatur hidupmu, dan hidup putramu?" Kate mengangkat dagu ke arah Molly. "Aku sepupu Mommy Chad. Aku lebih berhak dekat dengan Chad!" "Sepupu Mommy Chad? Hmmm ... Chad berhak memilih ingin dekat dengan siapa. Hubunganmu dengan Mommynya, tidak membuatmu otomatis berhak mengatur hidupnya. Wanita yang akan dinikahi Charles nantinya yang lebih berhak masuk dalam kehidupan mereka berdua. Dan, itu pastinya bukan anda, Nyonya. Posisi itu sudah menjadi milikku." Charles menahan nafas, mendengar Kate bicara begitu panjang. "Charles, kau dapatkan di mana wanita seperti ini!?" Molly yang naik emosinya, menunjuk Kate dengan jari telunjuknya. "Buka telinga anda, Nyonya. Akan aku katakan siapa diriku. Aku, Katerine Sanders, putri dari Keanu Sanders, cucu dari Kellan Sanders, traveller ternama di dunia. Kalau anda tidak pernah mendengar nama kakekku, mungkin saja, anda orang yang kurang luas wawasannya, Nyonya." Molly tampak terkejut mendengar ucapan Kate yang menjelaskan siapa keluarganya. BERSAMBUNG
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN