Embusan napas berat dan tatapan kecewa, Anna tampakkan di depan Yuri yang terbaring meringkuk dan bergulung dengan selimut tebal di atas ranjang. Di dahi anak gadisnya ia lekatkan plester kompres setelah termometer memperlihatkan angka 38, 5 derajat celcius dari mulut Yuri.
Entah sudah berapa kali ia mengeluarkan kalimat sama mengingat kebodohan Yuri kemarin. Pulang dalam keadaan basah kuyup dan menggigil, padahal Yuri selalu membawa payung lipat yang ia taruh di dalam tas. Kejadian itu memicu kegeraman Anna, tidak pernah ia melihat kebodohan dan kecerobohan Yuri sebelumnya kecuali kemarin.
Namun, sebagai ibu, Anna mencurigai sesuatu sedang terjadi di diri Yuri. Tadi malam saat melintas kamar Yuri, ia mendengar suara isak tangis, ia juga mengetahui Yuri menonaktifkan ponselnya dan menin
