Tapi niat Aura untuk bermain wahana lain harus batal saat menyadari kalau ada seseorang yang menatap ke arahnya dengan pandangan menyelidik. Feeling Aura langsung tidak enak dan menekan topinya kian dalam untuk menutupi wajahnya. Meski enggan Aura kembali menuju ke arah Axel yang berdiri tidak jauh di belakangnya, senyum masih menghiasi wajah pria itu. “Kita kembali ke hotel sekarang! Sepertinya mereka mulai menyadari keberadaanku!” bisik Aura, mencoba tidak panik. “Oke!” Axel mengawasi sekitar, menghalangi siapapun yang mungkin akan mengambil foto Aura dengan tubuh kekarnya. Tidak ingin lengah. Aura baru bisa bernafas lega saat dirinya sudah berada di dalam mobil sewaan selama mereka berada di Jepang. “Fiuh! Hampir saja. Apa menurutmu mereka tau itu aku?” tanya Aura cemas. “Saya ti

