Amarah Sandara

1074 Kata

Dua puluh menit kemudian… Aura keluar dari kamar Axel dengan tubuh berbalut kimono handuk, pemberian pria itu. Sejak dirinya pindah beberapa hari yang lalu, praktis semua pakaian miliknya sudah tidak ada lagi di sini. Jika masih ada, Aura tidak akan pusing. Untungnya Axel memiliki jubah mandi ini! Kalau tidak, masa iya Aura harus mengenakan pakaian Axel? Rasanya risih! Aura meletakkan nampan sarapan yang dibuatkan oleh Axel tadi. Omelette. Kesukaan pria itu. Terkadang Aura heran apakah Axel tidak bosan menyantap omelette setiap hari? Sudahlah, lagipula bukan urusan Aura juga! “Thanks untuk sarapannya.” “Sama-sama, Nona.” Aura masuk ke kamar Axel, mencari tasnya. Tidak lama kemudian dirinya kembali keluar dengan sebotol obat di tangan. Entah obat apa. “Itu obat apa, Nona?” tanya Axel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN