SEBUAH AWAL DAN AKHIR

1117 Kata

“Mas khawatir, Dek. Begitu telepon, ponsel gak aktif lagi,”ucap Parman sembari mengusap pucuk kepala Saimah. “Sengaja aku matiin, Mas. Ponsel Kesi dan Mas Badrun juga, biar pikiran bisa tenang. Salah satu dari mereka pasti menelepon kami,” jelas Saimah agar sang suami tak salah paham. Keduanya beriringan masuk ruang tamu. Kemudian mereka duduk berdampingan di sofa. Pandangan keduanya mengarah ke arah jalan depan rumah yang terlihat dari kaca yang memisahkan ruang tamu dengan teras. Tampak tiga orang pria menghampiri pintu gerbang dan mengetuk dari luar. “Assalammu'alaikum, Mas Parman.” Terdengar suara Pak RT memanggil dan diikuti suara yang lain. Parman dan Saimah seketika bangkit dan tentu saja, mereka kaget dengan kedatangan Pak RT dengan warga. “Kamu masuk kamar aja, Dek. Biar Mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN