Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di jembatan yang diceritakan oleh bi Lies tadi. Sekarang kondisinya sangat baik, sementara dibawahnya mengalir air sungai yang nampak jernih. Secara perlahan ia menuntun Alicka, untuk turun menapaki jalan yang tak begitu lebar menuju sungai. Gylea sudah sangat hapal lingkungan di sekitar sungai itu, karena sudah beberapa kali mengunjunginya. “Aduh!” Kaki Alicka tersandung batu kecil, tubuhnya yang terhuyung segera di topang oleh Gylea. “Hati-hati, Alick.” katanya mengingatkan. “Tapi tak ada ularnya, kan?” Matanya melihat-lihat ke sekitar dengan agak takut-takut. Selalu memegang baju Gylea seolah takut terpeleset jatuh dan nyebur ke lumpur sawah. “Ya, paling juga ular sawah. Kamu tidak usah khawatir, menggigitpun tak ada bisanya.” Gylea malah me

