Chapter 23

1636 Kata

Gylea agak miris melihatnya, apalagi dengan melihat pakaian yang dikenakan penarinya. Sayang sekali, kebaya sebagai pakaian tradisional itu telah berubah fungsinya, begitupun dengan tarian Jaipong yang sangat indah disetiap gerakannya itu, telah kekurangan pamornya hanya karena demi uang lembaran saja. Tanpa sadar tubuhnya merapat pada Bastian, ia tak mempunyai minat lagi untuk membidikan kameranya. Lagu pertama telah berakhir, diganti dengan lagu berikutnya. Begitupun dengan penarinya, sekarang hanya terdiri dari dua orang saja. Kalau tidak salah Gylea merasa, satu dari penari itu selalu melirik kearah mereka, mungkin sasarannya adalah Bastian. Tubuhnya molek dengan wajah yang tercantik dari keempat penari itu. Salah satunya turun, menghampiri para tamu undangan yang duduk berdere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN