“Sayang, kita kan sudah lama tidak melakukannya,” kata Eren keluar dari kamar ganti dengan gaun malam yang kekurangan bahan. “Eren, ayo tidur,” ajak King. “Aku merindukanmu,” lirih Eren. King sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi, ia tahu kebohongan Eren, ia tahu perselingkuhan Eren namun ia memilih tetap menutup mata dan menutup telinga, bahkan menutup mulutnya rapat, walau perasaannya sudah tidak enak. “Sayang,” lirih Eren. “Tidurlah, Eren, saya sedang tidak ingin diganggu.” “Kenapa kamu menjaga diri kepadaku?” “Sudahlah. Apa kamu tak bisa mendengar? Eren menghentak kakinya dan memilih keluar kamar, bagaimana ia tidak mau selingkuh jika King saja menolaknya walau sudah pakai pakaian seperti ini. Seterbuka ini. Eren mendesah napas halus dan memilih ke kamar Raikal, ia lebih baik

